Cast
: Ok Taecyeon, Cho Jae Yeon, Im Yoona, Nichkhun, Kim Min Jun
Genre
: Romance, Sad, Marriage Life
“Aku
mohon, lihatlah aku disini” – Cho Jae Yeon
“Jangan
pergi, Aku mohon maafkan aku” – Ok Taecyeon
“Lupakan,
disini aku untukmu” – Nichkhun
Part 5
“Chukae..
cepatlah kau nikahi yeoja itu. Kau bebas. Jae Yeon pergi”
Deg
Ani..
ani.. ani.. jebal.. jebal.. andwe. Ku gelengkan perlahan kepalaku. Tidak Jae
Yeon tidak mungkin pergi
“kau
bohong” aku menatap Min Jun hyung penuh harap. Berharap apa yang barusan aku
dengar hanya lelucon belaka
“ani.
Dia pergi”
Kakiku
berlari dengan sendirinya, mengendarai mobilku dengan kecepatan penuh berahap
aku bisa menemukan Jae Yeon diapartemen kita
“Jae
Yeon-ah” teriak Taecyeon yang keadaannya sangat kacau bahkan lebih kacau dari
sebelumnya
Sepi..
perlahan
Taecyeon membuka pintu kamar Jae Yeon
‘dia
ada disini. Dia tidak pergi Taecyeon-ah’ batin Taecyeon bersorak saat melihat
Jae Yeon terlelap dibalik selimut tebal miliknya. Perlahan Taecyeon merangsek
masuk kedalam selimut dan memeluk erat tubuh mungil Jae Yeon
“mian.
Mianhae” bisik lemah Taecyeon ditelinga Jae Yeon
Oo0000ooo
‘Jae
Yeonku kembali semakin mengerikan. Bahkan lebih mengerikan saat dia melihatku
bercumbu dikanto. Jae Yeon-ku selalu tertawa, memaki, bahkan berteriak
didepanku tapi tidak dibelakangku. Jae Yeon seperti mayat, tatapan kosong dan
fikiran yang tidak ditempatnya. Tuhan kembalikan Jae yeon-ku seperti dulu’
dadaku seperti dihunus pedang saat mengingat Jae Yeon yang sekarang. Hubunganku
dengan Nichkhun hyung tidak terlalu baik setelah kejadian dilantai dansa
seminggu yang lalu
“berhentilah
melamun”
“oh..
kapan kau datang Min Jun hyung” tanyaku saat melihat Min Jun didepanku
“baru..
hmm.. Taecyeon-ah”
“mwo?”
tanyaku saat Min Jun hyung tidak melanjutkan kalimatnya
“hmm..
Nichkhun, dia memutuskan untuk pergi ke Amerika besok dan proyek kita akan
diambil alih oleh wakilnya” hyung apakah kau sangat benci?
“oh
ne.. aku besok ada rapat dewan redaksi. Sampaikan permintaan maafku padanya
tidak bisa mengantarkan kepergiannya” bohong. Aku terlalu pengecut untuk
menampakkan mukaku lagi didepan Nichkhun hyung
“oh
ne.. neon kwenchana?” aku hanya memberikan senyuman, seolah aku baik-baik saja
Oo000ooo
“Jae-ah”
Jae Yeon menghentikan langkahnya saat dia merasa ada yang memanggilnya
“oh
Nichkhun oppa” sapa Jae yeon ceria saat melihat Nichkhun semakin mendekat
kearahnya
“mau
kemana?”
“entahlah
aku bosan diapartemen” balas Jae Yeon
“sungai
Han?” Jae Yeon mengangkuk cepat tawaran dari Nichkhun
@sungai
Han
Nichkhun
dan Jae Yeon saling diam sambil menatap matahari yang sebertar lagi kembali
keperaduannya. Entahlah apa yang sedang mereka pikirkan
“Jae..
besok aku akan ke Thailand” Jae Yeon menoleh cepat kearah Nichkhun saat
mendengan ucapan tiba-tiba Nichkhun
“oppa
akan pergi? Meninggalkanku?” tanya Jae Yeon. Entahlah dia butuh teman
“haruskah
kau ikut?” tanya Nichkhun dengan tatapan memohon
“…”
“Jae..
aku masih mencintaimu dan aku sangat berharap kau ikut denganku. Tinggalkan
dia” Nichkhun menggenggam erat tangan Jae Yeon
“mian
oppa” Jae Yeon membebaskan tangannya dari genggaman Nichkhun
“kau
mencintainya?”
“mian”
sambil terisak pelan ‘andwe.. kau tidak mencintai Taecyeon Jae-ah’ ucap
Nichkhun dalam hati
“dia
menyakitimu Jae. Dia tidak melihatmu”
“aku
tahu. Tapi aku masih ingin disampingnya oppa” Nichkhun menggelengkan kepalanya.
Air mata kesedihan tanpa pemirsi hadir disepasang mata teduh Nichkhun
“geure..
datanglah kapanpun kau mau” ucap Nichkhun sesaat setelah Nichkhun berfikir
untuk melepaskan yeoja yang dicintainya itu. Bukan melepaskan, tapi dia akan
menunggu hingga yeoja itu sendiri yang akan mendatanginya.
@apartemen
“darimana
kau?” suara berinton menghentikan langkah Jae Yeon untuk memasuki kamarnya
“oh..
kau sudah pulang? Tumben” santai Jae Yeon tanpa menjawab pertanyaan Taecyeon
“aku
tanya kau dari mana?”
“aku
dari sungai han”
“dengan
kekasihmu itu?” Jae Yeon mengangkat alisnya ‘kekasih?’ tanyanya dalam hati
“aahhh…
Nichkhun oppa? Ne.. aku tidak sengaja bertemu dengannya dan dia menawarkan
untuk pergi ke sungai han. Karena aku bingung mau kemana dan bosan diapartemen
maka aku putuskan untuk menerima ajakannya” terang Jae Yeon
“kau
selingku?” ‘cih yang selingkuh itu kau tua’ sinis Jae Yeon dalam hati
“ani..
dia hanya masa laluku” Jae Yeon mencoba bersabar atas tuduhan Taecyeon
“masa
lalu? Cih sangat indah bukan mengenang masa lalu?”
“ne
sangat indah. Bahkan aku ingin mengulangnya lagi. Aku ingin kembali dengan
Nich…” ucapan Jae Yeon terhenti saat tiba-tiba bibir Taecyeon menekan Kuat
bibirnya
#Taecyeon
“masa
lalu? Cih sangat indah bukan mengenang masa lalu?” mati-matian ku tahan amarah
padnya. Aku sangat marah saat melihatnya keluar dari mobil Nichkhun hyung
“ne
sangat indah. Bahkan aku ingin mengulangnya lagi. Aku ingin kembali dengan
Nich…” cukup. Aku tidak ingin mendengar ucapannya lagi. Ku cium kasar bibir Jae
Yeon yang mungil itu. Dia berusaha melepaskan tautan bibirku dari bibirnya
dengan cara mendorong dadaku. Ohh baby tidak semudah itu.
Ku
genggam erat kedua tangan Jae Yeon menggunakan tangan kananku. Sedangkan tangan
kiriku menekan tengkuk Jae Yeon agar memudahkanku memperdalam ciumanya. Ku
kelum bibir atas dan bawah Jae Yeon yang tidak lagi memberontak, terkadang ku
gigit pelan bibir mungilnya. Manis, selalu manis. Saat Jae Yeon berusaha untuk
mencari udara dengan membuka mulutnya saat itu pula lidah aku memasuki
mulutnya. Lidahku mengekspos mulutnya.
Bunyi
decapan membuat suasana semakin panas. Dan dibalik sana ingin segera
diselesikan. Ok Jae Yeon hanya milikku.
Ooo000ooo
“Hai..
bangunlah. Sudah siang” Jae Yeon mengguncang-guncangkan badan Taecyeon setelah
membersihkan dirinya pagi itu
“Taecyeon-ah
irrona. Kau harus ke kantor” Jae Yeon masih belum menyerah
“Eumm”
Lengkuh Taecyeon dengan suara seraknya merasa terusik tidurnya terganggu
“hai..
ayo bangun” Taecyeon membuka matanya dan menatap dalam mata Jae Yeon yang
berada disamping tempat tidur
“aku
sakit” Ucap Taecyeon tanpa melepaskan tatapannya dari Jae Yeon
“oh..
Kau demam !” cicit Jae Yeon khawatir saat menyentuh kening Taecyeon dengan
punggung tangannya
“aku
harus kekamarmu. Kau harus berpakaian” Taecyeon memegang pergelangan tangannya
saat Jae Yeon ingin beranjak dari duduknya
“berpakaianlah.
Aku akan membuat bubur” Taecyeon hanya menurut saat Jae Yeon datang membawa
pakaian gantinya
Yah..
Jae Yeon dan Taecyeon masih tidur terpisah, walaupun mereka melakukan kegiatan
itu bukan pertama kali tapi entahlah sampai usia pernikahan mereka menginjak
bulan kelima pun mereka masih tidur terpisah. Tak ada perubahan yang berarti,
selain komunikasi yang terjalin diantara mereka semakin membaik. Tapi tidak
setelah acara dilantai dansa itu, Jae Yeon seakan menjaga jarak, ada sesuatu
yang Jae Yeon sembunyikan. Dan itu membuat Taecyeon merasa ketakutan
“makanlah”
Jae Yeon menyadarkan Taecyeon dari lamunannya.
Taecyeon
memakan bubur yang Jae Yeon buatkan dengan diam. Sesekali dia menatap lama Jae
Yeon. Entahlah apa yang ingin diucapkannya.
“kau
mau kemana?” ujar Taecyeon dengan nada khawatir saat Jae Yeon hendak keluar
dari kamar milik gadis itu. Karna sampai sekarang Taecyeon enggan kembali ke
kamarnya sendiri
“tidurlah.
Aku tak akan pergi. Kau harus istirahat” ujar Jae Yeon seakan mengerti
kekhawatiran suaminya. Taecyeon menatap dalam Jae Yeon yang berdiri didepannya
dengan membawa nampan bekas bubur yang dimakannya. Perlahan Taecyeon
menganggukkan kepalanya menyetujui keinginan Jae Yeon untuk istirahat karna
memang kepalanya masih terasa pusing
Oooo0000ooo
Tett
tett tettt
Tidur
Taecyeon terusik saat mendengar bunyi bel terus-menerus. Perlahan Taecyeon
bangun dan menuju pintu apartemen dengan malas.
Klek
“oppa..”
Taecyeon mematung melihat tamu yang berkunjung keapartemennya
“kau
tidak akan menyuruhku untuk masuk oppa?” Tanya yeoja itu lagi. Seakan tersadar
Taecyeon membimbing yeoja itu kedalam ruang tamu miliknya
“ada
apa kau kesini Yoona” Tanya Taecyeon setelah membawa cangkir dari arah dapur
“aku
ke kantormu tapi kau tak ada. Kata sekertarismu kau sakit. Makannya aku kesini
aku khawair” jelas Yoona sambil membelai lembut wajah Taecyeon yang dibalas
dengan mata yang terpejam
“jangan
tinggalkan aku. aku mencintaimu” Yoona menatap dalam mata tajam milik lelaki
yang dicintainya itu. Entahlah siapa yang memulai tetapi sekaarang bibir
sepasang insan itu sudah saling menyatu.
Bunyi
decapan dari bibir mereka terdengar merdu diapartemen mewah ini. Ciuman mereka
saling menuntut dan kian memanas apalagi saat ini Yoona berada dalam pangkuan
Taecyeon. Seakan mereka melupakan sesuatu, mereka masih saling mengecap,
mengelum, bahkan menggigit hingga kegiatan mereka harus terhenti saat mendengar
daheman seseorang
“eghem”
dengan nafas yang saling memburu Taecyeon menempelkan dahinya pada dahi Yoona.
“eghem”
Lagi.
Bunyi daheman itu kembali terdengar sehingga memaksa Taecyeon untuk melihat
seseorang yang mengganggu kegiatannya. Dan
BANG
Seketika
air muka Taecyeon berubah pucat pasi.
“Jae
Yeon”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar