Sabtu, 27 Februari 2016

The Last




THE LAST
CAST : Hwang Chansung
            Cho Jae Yoen (Oc)
            Hwang Ji Yeon
Ok Taecyeon
            Kim Mari
            Lee Junho
Genre : Romence, Sad

Malam semakin larut, jalanan semakin sepi, Hwang Chansung pengusaha muda dari CS Group ini melajukan mobil hitamnya menuju kawasan apartemen elit yang sudah 10 tahun ini sering ia kunjungi

titt titt
“oh.. Chansung-ah.. ayo masuk,, “ setelah pintu terbuka Chansung melangkahkan kakinya ke dalam apartemen itu
“sudah tidur?”
“oh.. “
“mian Min Ri-ah aku selalu merepotkanmu”
“aniya.. gadismu sangat baik..” dibalas senyuman oleh Chansung
“Taec Yeon kemana?” Tanya Chansung
“Taec Yeon oppa sebentar lagi sampai.. apa kamu tidak mau menunggu Taec Yeon oppa?” Tanya Min Ri saat melihat Chansung menggendong gadis kacilnya
“ani,, sampaikan salamku padanya.. aku pergi”
“oh.” Min Ri mengantarkan Chansung sampai di depan pintu apartemennya.
Setelah menempuh perjalanan 15 menit akhirnya Chansung sampai di depan rumah yang sudah lama ia tempati ini.. dengan hati-hati Chansung membawa gadis kacilnya yang sedang terlelap itu dalam mobil ke dalam gendongannya. Dengan perlahan merebahkan gadis kacilnya di kasung king size yang biasa ia tempati dengan gadis itu.
“yeopa” gumam Chansung saat melihat wajah gadis kacilnya dibawah sinar rembulan yang masuk kedalam kamarnya.

Flasback
#Chansung
2 bulan merupakan waktu yang cukup lama untuk mengenalnya. Yah… awalnya aku sangat menentang pernikahan ini, selain aku tidak mengenal Jae Yeon, aku juga tidak mencintainya. Tapi… 2Bulan satu atap, berbagi selimut, bahkan dengan sabarnya dia selalu melayaniku, tidak dipungkiri lambat laun aku terperosok pada pesona dan kecantikannya, dengan bibir cerinya, mata yang cerah, dan senyum yang indah.. dan kecantikan istriku ini akan berkali kali lipat cantiknya saat dia memasak, seperti sekarang.
“oppa ini makanannya, maaf aku hanya bisa membuat nasi goreng khinci,, persediaan di kulkas sudah habis”
Kami makan dengan diam, tapi tidak dengan hati dan mataku,, setiap gerak gerinya tidak pernah lepas dari pengawasanku dan hatiku ? hatiku tidak berhanti berdetak dengab cepat saat gadisku itu memejamkan matanya~menikmati makana kesukaannya~nasi goreng khinci. Setelah makan aku kembali ke ruang kerjaku, yah,.. terpaksa aku membawa pulang kerjaan ku yang menumpuk ini. Terlalu resah meninggalkan gadisku dirumah sendirian..

#Author
Malam semakin larut, jarum jam menunjukan angka 12 dan kerjaan Chansung baru selesai. Namja tersebut memasuki krkamarnya dan menemukan gadisnya telah pergi kedalam alam mimpi.
Sudah 30 menit lamanya namja tersebut memandangi wajah sang gadis yang sedang tertidur lelap. Ntah dorongan dari mana sang namja semakin mengikis jarak yang memisahkan dengan istrinya, lambat laun material tipis itu bertemu. Untuk sesaat namja tersebut memejamkan matanya~merasakan manisnya bibir ceri milik istrinya~Cho Jae Yeon. Sadar tidak ingin mengganggu tidur sang istri perlahan sang namja menjauhkan kembali wajahnya.
“cahh.. jalja cbaby,, mian ..”

Matahari mengintip dari balik jendela yang sudah terbuka lebar, tapi tidak bisa mengusik tidur namja bermarga Hwang tersebut. Tidur sang namja benar-benar terusik dikala tangan mungil gadis kacilnya menempel pada hidung bangirnya
“baby.. 15 menit lagi.. “ Chansung menarik gadis kacilnya kedalam pelukan hangatnya
“shiro.. aku sudah telat.. Lee Junho oppa sudah menungguku” dengan kekuatanya yang kecil gadis tersebut terus meronta ingin dilepaskan.
“oke,, 5menit baby.. hem?” Chansung masih betah memeluk gadis kecilanya itu yang kini diam dan membalas pelukan hangat Chansung
Flasback
“oppa .. irona.. sudah siang..” gadisnya menepuk-nepuk pipi Chansung. Dengan malas dan tanpa protes Chansung pergi ke dalam kamar mandi.. dingin.. tapi saat menuju kamar mandi senyum manis di bibirnya tidak pernah hilang. Yahh Chansung sangat suka dibangunkan seperti itu oleh gadisnya.
“ok sudah 5menit,, irona Hwang Chansung” lagi gadis kacilnya bersuara dan itu berarti alam kesadarannya membawa Chansung kedunia nyata lagi
“arraso,,” dengan malas Chansung masuk ke dalam kamar mandi,, masih sama seperi 12 tahun yang lalu, saat gadisnya disisinya~ Cho Jae Yeon
Setelah rapih dan sarapan, Chansung mengantarkan gadisnya itu bertemu dengan sahabat karibnya~Lee Junho
“jangan nakal”nasehat Chansung pada gadis kacilnya itu
“arraso ahjussi” sambil berlari mengandeng tangan Junho untuk menjauh dari Chansung. Bisa dipastikan muka Chansung yang awalnya merengut kesal karena dipanggil ‘ahjussi’ oleh gadis kecilnya itu kini digantikan senyum yang mengembang dibibirnya
“gadismu semakin merip dengannya” ujar Taec Yeon yang berada disampingnya dan hanya dijawab dengan senyuman masam dari bibir Chansung. namja tersebut langsung menyesali ucapannya saat melihat luka dimata sahabatnya itu.
“Cahh .. sudah siang. Ayo berangkat bukankah sekaranga ada rapat?” lanjut Taec Yeon,

@Sungai Han
Matahari yang telah lelah menerangi bumi kini perlahan menenggelamkan dirinya dibalik sungai han. Perlahan langit berubah menjadi gelap tetapi namja tersebut tidak beranjak sedikitpun dari duduknya
Flasblack
“oppa.. ingin anak namja atau yeoja” Tanya gadisnya yang dengan manja.
“namja atau yeoja itu tidak penting baby,, yang terpenting itu anak kita” jawab Chansung,, penasaran karena tidak ada jawaban yang terlontar dari gadisnya Chansungpun mengalihkan matanya dari sungai han menatap gadisnya dan terkejut saat melihat mata gadisnya itu.
“aku harap anak kita yeoja agar suatu saat nanti dia bisa menggantikanku disisimu oppa” Chansung semakin bingung dan mendenguskan hidungnya melihat tingkah gadisnya itu.
“dingin oppa .. ayo pulang” gadisnya pergi dari sisinya.. tapi langkahnya tertahan oleh tangan hangat yang kini menggenggamnya~Chansung menggenggam hangat tangan gadisnya dan memeluk gadisnya itu dari belakang
“dengar.. aku tau ada yang kamu sembunyikan dariku baby.. semakin besar usia kandunganmu kamu semakin aneh.. aku tidak akan menanyakan alasan atas keanehanmu itu baby.. tapi dengar.. sampai kapan pun tidak ada yeoja yang akan menggantikanmu baby, bahkan anak kita nanti” Chansung semakin mengeratkan pelukannya, dan gadisnya? Chansung tau gadisnya tengah menahan tangis.
“cahh.. dingin, ayo kita pulang” Chansung melepaskan pelukannya itu dan menggenggam tangan gadisnya pergi.

“Jae yeon-ahh..” tes .. tes.. air itu jatuh untuk kesekian kalinya dari matah tajam Chansung. 10 tahun kepergian gadisnya tapi sampai detik ini pun Chansung belum bisa menghilangkan nama gadis tersebut. Walau ada gadis kecilnya yang entah semakin tahun semakin mirip dengan gadisnya
Tulitulitulit
Dering ponsel mengintrupsi tangis namja tersebut. Dengan segera Chansung menghapus air matanya dan menormalkan suara seraknya
“hallo baby..”
“yak appa,, appa ada dimana? Ji ingin pulang appa..” rengek gadis kacilnya itu dan ditanggapi kerutan di dahi Chansung.. pasalnya gadis kacilnya itu tidak pernah mau pulang dari rumah Lee Junho sebelum dia tertidur.
“waeyo?” Tanya Chansung akhirnya
“Junho oppa jahat.. appa cepat kesini” terdengar tangis diseberang sana,,
“ohh baby jangan nangis sayang.. arraso appa sebentar lagi sampai. Changkaman ne” pip telpon terputus dan Chansung langsung melesat ke kawasan apartemen elit yang tidak jauh dari sungai han.

#apartemen
“Ji Yeon kenapa ?” Tanya Chasung dengan panik saat Min Ri membukakan pintu untuknya.
“Mian Chansung oppa” Min Ri menunduk dalam yang dibalas kerutan didahi Chansung. Pasalnya dia tidak mengerti arah pembicaran dengan Min Ri~sahabat gadisnya
“Ji Yoen tidak sengaja mendengar pembicaraan aku dan Taecyeon oppa tentang Jae Yeon” ‘ohh tidak.. gadis kacilnya pasti sangat sedih’
“gwencana … Ji Yeon Oedi?” Tanya Chansung tidak fokus karena terlalu cemas memikirkan gadis kacilnya itu
“dikamar dengan Taec Yeon oppa dan Junho” secepat kilat Chasung langsung menuju kamar yang dimauksud  Min Ri~kamar Ji Yeon yang sengaja mereka sediakan untuk Ji Yeon saat gadis itu tinggal dengan Min Ri dan Teac Yeon.
“Baby.. hussstttt.. gwencana,, appa gwencana baby..” Chansung langsung membawa gadis kacilnya kedalam pelukannya
“appa… eomma..” tangis gadis kacilnya ‘oh.. tidak jangan menangis baby… appa tidak sanggup melihatmu menangis, karena itu akan semakin mengingatkan appa pada eommamu’ jerit Chansung dalam hati tapi yang di lakukannya kini hanya mempererat pelukannya pada gadis kacilnya itu.
Perlahan Taec Yeon membawa Junho keluar dari kamar Ji Yeon, Junho pun menangis melihat gadis kecilnya itu~yang hanya terpaut beberapa bulan dengannya itu menangis histeris.

30 menit berlalu tidak ada suara tangis lagi di apartemen itu, Junho dan Ji Yeon sama-sama tertidur karena lelah menangis. Junho tertidur dipangkuan Taec Yeon dan Ji Yoen tertidur dipelukan  Chansung. Setelah gadis kacilnya benar-benar tertidur, Chansung membawa gadis kacilnya kedalam gendongannya untuk dibawa pulang kerumah mereka.
“Chansung-ah.. mian” sesal Taec Yeon
“Gwencana. Gomawo Taec Yeon-ah Min Ri-ah.. aku pulang dulu, gadisku terlalu berat” dibalas anggukan oleh Taec Yeon. Dia tau saat ini Chansung tengah melucu, tapi berasa sangat menyedihkan. Tidak bisa dipungkiri Taec Yeon dan Min Ri pun sedih melihat pasangat tersebut tanpa gadisnya~Jae Yeon. Dan merekapun sangat sedih akan kepergian sahabatnya itu. 10 tahun berlalu tetapi luka itu masih membekas dihati mereka

@Rumah
Flashblack
“baby-ah.. kamu pasti bisa,, kamu pasti bisa baby” Chansung terus memberikan semangat pada gadisnya itu yang saat tengah berjuang melahirkan anak mereka
Owaowaowa
Tangis banyi menggema diruang putih tersebut..
“baby.. kamu berhasil sayang.. gomawo” Chansung tidak berhenti-hentinya menciumi gadisnya yang telah melahirkan buah cinta mereka. Lama menciumi wajah gadinya itu tapi belum ada tanggapan dari gadisnya, akhirnya Chansung melihat mata gadisnya itu. Dan betapa terkejutnya melihat gadinya itu diam seribu bahasa dengan mata tertutup
“baby.. irraona baby… bangun sayang,, anak kita menunggu untuk digendong oleh eommanya.. baby” Chansung masih berusaha membangunkan istrinya yang masih setia tidur dengan damai
“Dokter.. kenapa gadis saya dokter, kenapa dia tidur tidak bangun bangun” Tanya Chansung yang hanya ditanggapi dengan wajah menyesal dari dokter tersebut.
Melihat respon dokter tersebut Chansung semakin marah
“dokter kenapa diam,, ada apa dengan gadis saya, kenapa dia tidak bangun,” teriak Chansung. Mendengar teriakan didalam ruangan tersebut Taec Yeon masuk dan menenangkan Chansung
“Chansung-ah.. ayo keluar.. gadismu mau ganti baju dulu” bujuk Taec Yeon
“Jae Yeon tidur Taec Yeon-ah.. gadisku belum bangun,, gadisku belum melihat anak kita” ratap Chansung, sesaat kemudian tubuhnya jatuh

1jam kemudian,, tidur seorang namja terusik dengan suara tangis bayi yang ia dengar. Perlahan mata namja itu bergerak, sadar akan Chansung yang telah siuman Taec Yeon langsung memencet tombol darurat untuk memanggil dokter.
15 menit berlalu, tetapi belum ada satu kata pun yang keluar dari mulut mereka, yang ada hanya suara lengkuhan-lengkuhan bayi kecil yang ada digendongan sahabatnya tersebut~Lee Min Ri
“Min Ri-ah.. aku ingin menggendong anakku” suara serak Chansung mengintrupsi kegiatan Min Ri yang sedang memberi susu pada bayi yang digendongnya. Dengan langkah perlahan Min Ri menyerahkan banyi tersebut pada Chansung
“Yeoppada..” tangis bahagia Chansung saat melihat bayinya.. sadar akan ketidak hadiran gadisnya Cansung kembali bertanya
“Taec Yeon-ah.. Jae Yeon dimana?”

Luka itu kembali hadir,, semalaman Chansung kembali mengingat gadisnya, mengingat kepergian gadisnya, meninggalkan dia dan kenangan mereka.
Tak henti hentinya setiap malam Chansung menatap wajah gadis kecilnya yang tengah tertidur, dan setiap malam pula luka itu kembali.. lelah akan tangis hari ini Chansungpun perlahan menyusul gadis kecilnya kealam mimpi

“appa.. irraona” seperti biasa tangan mungil gadis kecilnya menyentu hidung bangirnya. “arraso..” hari ini terlalu lelah untuk Chansung, lelah menangisi gadisnya tadi malam.
“appa kenapa appa seperti belum mandi? Wajah apppa pucat” selidik gadis kecinya..
“gwencana baby.. appa tidak apa-apa” bebel anaknya turun dari ranjang king size untuk mencari hp appanya. Dengan jari mungilnya gadis itu memencet nomer yang dia tuju, setelah terhubung gadi itu kebali berceletoh “Taec Yeon samchon, appa sakit.. samchon bisa jemput  Ji?”
Sadar akan tingkah gadis kacilnya itu Chansung buru-buru mengambil telpon genggamnya “Taec Yeon-ah.. ani.. tidak perlu.. aku tidak apa-apa.. yahh yahh. Aisshh” gerutu Chansung karena telponnya diputuskan begitu saja
10 menit kemudian terdengar mobil yang memasuki pekarangan rumahnya. Siapa lagi kalau bukan Taec Yeon. “kenapa cepat sekali” Tanya Chansung saat membukakan pintu rumahnya dan terkejut melihat keluarga kecil sahabatnya itu berada didepan rumahnya
“mwoya ike..?” Tanya Chansung
“oppa,,, Junho Oppa,, dengan langkah kecil Ji yeon menghampiri mereka dan tanpa dosa menarik keluarga kecil itu untuk masuk kedalam rumah meraka~menghiraukan tatapan mematikan dari appanya.
‘hufft’ helaan nafas Chansung. Terlalu sayang dengan gadis kecinya itu sehingga untuk melarangpun tidak mampu~gadis kecinya itu terlalu berharga.
“harusnya kalian tidak perlu repot-repot membawa sarapan pagi kalian kesini” omel Chansung melihat Min Ri yang sedang sibuk menyiapkan makanan yang Ia bawa dari apartemennya.
“yak,, aku tidak mau Ji Yeon hanya makan roti setiap pagi” omel Min Ri yang diangguki oleh Ji Yeon
‘hufft’ nafas lelah Chansung lagi
“bahkan aku seumuran dengan Taec Yeon tapi aku seperti anak kecil” gerutu Chansung sambil menyuapkan makanannya
“karna appa lebih manja dari pada aku, makannya eomma menitipkan appa pada ahjuma” nasehat Ji Yeon dan hanya ditanggapi dengusan oleh Chansung dan tawa dari Taec Yeon, Min Ri dan Junho.
“cah.. anak-anak ayo berangkat” seru Taec Yeon setelah mereka menyelesaikan sarapan paginya.
“Chagi,, aku berangkat, titip bayi besar ini ne?” Taec Yeon mencium bibir istrinya itu sebelum berangkat mengantarkan anak-anak meraka “mungkin aku pulang malam lagi, ada rapat. Nanti aku jemput kalian disini” tambahnya dan ditanggapi anggukan kecil oleh Min Ri. Melihat keluarga sahabatnya itu terselip rasa iri di hati Chansung, dia pun pernah merasakan kehangat seperti itu sebelum kehadiran gadis kecilnya.
“Chansung-ah.. kamu sudah minum obat?” Tanya Min ri menghancurkan lamunannya.
“Dweso,, aku hanya pusing, aku ke halaman belakang kalau kamu mencari ku” ucap Chansung sambil berlalu
@halaman belakang
“aku tau kamu akan melamum lagi” tegur Min Ri
“Min Ri-ah..” setelah 10menit hanya kata itu yang keluar dari mulut Chansung
“eum?”
“kenapa Jae Yeon cepat sekali pergi. Bahkan dia belum tau aku sangat mencintainya”
Tes,, bukan hanya Chansung kini yang menangis, Min Ri pun tidak kuat menahan laju air matanya
“Jae Yeon tahu Chansung-ah. Dia sangat tahu bahwa kamu sangat mencintainya, karna itu dia tidak memberi tahu penyakitnya”lanjut Min ri
“aku lebih memilih tidak mempunyai anak selamanya jika aku tahu dia .. dia .. aggrhhh”  hanya teriakan Chansung yang menyelesaikan ucapannya
“tidak ada seorang istri yang tidak ingin mengandung anaknya sendiri Chansung-ah.. Jae Yeon sangat menginginkan anak darimu”
Flasblack
“Jae Yeon-ah belum terlambat untuk memberi tahu Chansung” nasehat Min Ri
“Min ri-ah.. kamu juga seorang ibu, apa kamu tega menggugurkan anakmu sendiri?” Tanya Jae Yeon dan hanya dibalas dengan gelengan lemah oleh Min Ri
“bahkan jika aku menggugurkan anakku dan melalukan pengangkatan kista ini itu berarti aku tidak akan bisa punya anak lagi Min Ri-ah” tes satu lagi air mata jatuh dari mata indah Jae Yeon,
“Jae Yeon-ah..” Minri tidak tahu harus berkata apa lagi yang dia tau hanya memeluk sahabatnya ini denga erat
“jebal Min Ri-ah.. biarkan aku mengandung untuk pertama dan terakhir kalinya,, jebal,, jangan kasih tau Chansung oppa tentang ini” mohon Jae Yeon disela-sela tangisnya dan hanya dijawab dengan diam oleh Min Ri. Terlalu sakit untuk mengatakan ‘iya’ dengan kata itu berarti Min Ri sudah siap merelakan kepergian sahabatnya itu. Tidak.. belum.. demi apapun Min Ri tidak ingin kehilangan sahabatnya untuk selamanya, tapi sebagai istri dia juga tau keinginan terbesarnya seperti apa.

‘hufftt’ helaan nafas Chansung..”sudah lah Min Ri,, relakan Jae Yeon,, jangan tangisi kepergiannya lagi” ucap Chansung, tidak tega juga melihat sahabat gadisnya itu~yang juga sahabatnya menangis seperti itu.
“cahh.. hapus air matamu dan tersenyum” Chansung menghapus iar mata Min Ri dan mengangkat sudut bibit Min Ri untuk membentuk senyum
“aku ada rapat penting hari ini, mian.. apa tidak apa kamu sendirian dirumah?” Tanya Chansung lagi dan dijawab dengan anggukan oleh Min Ri karena gadis itu lagi sibuk menata perasaannya kebali

@pemekaman
Sejauh mata memandang hanya gundukan tanah dan rumput hijau yang ada di depan mata Chansung. Bohong jika dia bilang ada rapat penting, dia terlalu merindukan gadisnya.
“annyeong baby..” sapa Chansung pada gundukan tanah yang ada didepannya itu.
“baby… bogoshipho..” tes lagi air mata itu jatuh dari mata Chansung
Flasblack
 “Taec Yeon-ah.. Jae Yeon dimana?”
“egehm.. Chansung-ah.. mian.. Jae Yeon hanya menitipkan ini” Taec Yeon menyerahkan selembar surat ketangan Chansung. Chansung menerima surat tersebut dengan perasaan yang tidak menentu ‘aku Tanya dimana gadisku, bukan ini yang aku inginkan Taec yeon-ah,,’ gerutu Chansung dalam hati tapi dia tetap menerima surat tersebut. Dan menyerahkan kembali gadis kecilnya pada Min Ri. Pelahan Chansung membuka surat tersebut dan perlahan pula Taec Yeon dan Min Ri pergi dari kamar Chansung
To : my Napyeon
Annyeong oppa.. bagaimana Ji Yeon ? cantik kan ? yah bayi kita aku beri nama Ji Yeon, Hwang Ji Yeon yang artinya kekuatan untuk namja yang lemah. Heheh
Aku tahu saat ini oppa pasti sedang menangis,, oppa.. aku tidak melarang oppa untuk tidak menangis. Karena jika oppa mudah menangis oppa semakin jelek heheh tapi itu berlaku untuk 1 bulan pertama mulai dari hari ini saja. Seterusnya aku akan marah jika oppa menangis meraung seperti ini lagi. Chansung mengambil napas sebanyak yang ia bisa, karena saat ini dia mengalami sulit bernapas, terlebih dengan pesan yang saat ini ia baca
Oppa, mian,, aku tidak bisa melihat anak kita.
Mian oppa aku meningalkan oppa terlebih dahulu
Mian aku tidak bisa menepati janji kita untuk merawat Ji Yeon bersama
Mian aku menghancurkan mimpi kita untuk menua bersama
Mian oppa, miann..
Aku pun tidak ingin meningglakan oppa dalam kerapuhan.
Aku tidak inggin meninggalkan oppa mengurus Ji Yeon sendiri.
Tapii… ini lah akhir aku oppa, aku harus pergi,, 9 bulan aku mengandung Ji yeon berasa sangat menyakitkan oppa. Bukan sakit karena kista yang semakin membesar dalam Rahim aku, tapi sakit karena aku sadar waktu aku untuk bersama oppa tingga sebentar lagi.
Yah,, mungkin oppa sangat terkejut mengtahui penyakit aku. Aku terkena kista oppa, dan aku baru tahu diusia kehamilanku memasuki bulan ke dua. Beruntungnya aku saat pemeriksaan itu bukan denganmu. Aku tidak tahu, pasti hari itu juga oppa akan mengambil tidakan untuk menggugurkan bayi kita.
Aku tau oppa bukan orang yang jahat seandainya hal itu terjadi. Karena aku atu oppa terlalu takut untuk kehilangan aku. Walau oppa tidak pernah mengatakannya langsung, tapi aku tau dari cara oppa menatapku, menciumku, memelukku, aku terlalu tau akan perasaanmu oppa.
Maafkan aku, aku terlalu egois untuk meninggalkan mu dalam kerapuhan ini. Karena aku juga tau, oppa sangat mengingikan hadirnya banyi dikeluarga kecil kita. Begitupun dengan aku. Aku sangat mengingnkan Ji Yeon oppa, aku ingin mengandungnya melihat dia tumbuh dalam Rahim aku untuk pertama dan terkahir kalinya.

Oppa,,, aku sangat mencintaimu, dan aku sangat menyayangi Ji Yeon.. itu kenapa aku memilih untuk mempertahankan Ji Yeon dan menghancurkan diri aku. Aku yakin kelak Ji Yeon akan menjadi gadis kecil yang bisa oppa andalkan.
Oppa jaga Ji yeon.. sayangi Ji yeon seperti oppa menyayangiku.

Ahh.. satu lagi permintaanku..
Kelak, jika oppa menemukan wanita yang baik yang dapat menggantikan aku dihati oppa, aku tidak akan melarang. Bukan bukan berarti aku tidak mencitaimu lagi oppa.. bukan, aku masih sangat mencintaimu. Tapi dunia kita telah berbeda dan Ji Yeon butuh sosok ibu oppa..
Aku cape oppa, sampai disini pertemuan kita. Terimakasih atas kasih dan sayang yang telah oppa berikan padaku.

Salam sayang
Gadismu~Hwang Jae Yoen.

“Baby-ah.. ottoke.. sudah 10 tahun berlalu, tapi hatiku masih sama seperti 12 tahun yang lalu~masih sama mencintaimu” Chansung menerawang gundukan tanah tersebut dengan air mata yang tak berhenti keluar dari matanya. Entah sudah berapa lama dia berdiam diri disini, Chansung sadar saat ini ada tangan kecil yang menggenggam tangan besarnya itu
“oh.. baby.. kenapa ada disini? Dengan siapa kesini? Kanapa kamu kesini?” tanya Chansung bertubi-tubi saat menyadari tangan kecil yang menggenggam tangannya itu adalah gadis kecilnay~Hwang Ji Yeong
“10 menit yang lalu, bersama Taec Yeon Samchon, tapi dia pergi lagi setelah mengantarkan aku disisi appa. Samchon bilang tidak ingin mengganggu waktu appa dengan eomma. Aku kesini karena aku ingat sekarang 10 tahun kepergian eomma” jawab Ji yeon tanpa mengalihkan tatapannya pada gundukan tanah didepannya.
“appa, changkaman, aku mau menyapa eomma dulu” lanjutnya
“eomma,, annyeong.. sekarang Ji sudah berumur 10 tahun, Taec Yeon samchon dan Min Ri ahjuma bilang Ji semakin mirip dengan eomma. Ji takut eomma,, jika muka dan tingkah Ji seperti eomma akan semakin menyakiti appa. Appa Ji yang bodoh itu selalu menangis dan memandangi Ji ditengah malam.. Ji ingin menagis eomma,, tapi karena pesan eomma agar Ji menjadi gadis yang kuat agar appa tidak rapuh Ji berusaha menahan tangis Ji setiap malam. ,, 3 tahun lalu Ji mengetahui kebiasaan appa memandangi Ji ketika Ji tidur dan setelah itu Ji mendengar suara tangis appa. Awalnya Ji tidak mengerti, tapi setap Ji mendengar ahjumma dan samchon berkata Ji mirip dengan eomma, Ji sadar appa memandangi Ji untuk mengobati rasa rindunya pada emma. Ji tau bagaimana rasa sakit yang appa rasakan, karena Ji juga merasakan sakit ditinggal eomma. Bahkan Ji belum melihat eomma secara langsung~sekalipun”
Chansung tak tahan lagi untuk tidak terisak,, dia tidak menyangka gadis kecilnya itu mengetahui kebiasaan setiap malamnya itu.
“eomma ini ulang tahun Ji yang ke 10 kata ahjumma ini surat terkahir yang eomma kasih kepada Ji. Eomma biarkan hari ini menjadi hari yang sangat menyakitkan bagi Ji dan appa. Ji janji setelah ini Ji akan menjadi gadis yang bisa menguatkan appa.”
Tidak tahan dengan celetohan kecil gadis kecinya yang sangat menyakitkan itu, akhirnya Chansung merengkuh tubuh mungil gadis kecilnya itu kedalam pelukannya. Dan menangis bersama
“baby-ah.. mian,, 10 tahun ini aku masih menjadi namja yang rapuh.. mian baby-ah.. benar kata Ji Yeon, biarkan hari ini menjadi hari yang sangat menyakitkan untuk kami. Setelah hari ini aku dan Ji Yeon akan menjadi lebih kuat lagi” ucap chansung setelah bisa mengendalikan tangisnya.

“Jae Yeon-ah.. annyeong.. aku dan Taec Yeon oppa telah memenuhi janji kita. 10 tahun ini kami bersama-sama saling menguatkan Chansung oppa dan Ji. Kami berusaha tersenyum didepan mereka walau kami tetap menagis dibelakang mereka. Aku menyayangimu Jae Yeon-ah..” tutur Min Ri dari belakang.
“ahjumma annyaeong.. ini pertemuan kita yang ke 3.. walau kata appa dan eomma aku sudah bertemu ahjumma 10 kali, tapi aku tidak mengingat sebanya itu aku hanya mengingat ini pertemuan kita yang ke3. Mian ahjumma. Ahjumma aku tidak tahu ahjumma seperti apa, tapi aku yakin ahjumma secantik Ji.. Ji sangat cantik ahjumma, dan aku janji pada ahjumma aku akan menjaga Ji sebaik mungkin. Agar Ji menjadi gadis yang ahjumma inginkan.” Lanjut Junho
Setelah Chansung, Ji Yeon, Min Ri, Taec Yeon, dan Lee Junho lebih bisa menenangkan tangisnya, perlahan mereka meninggalkan gundukan tanah dan kesedihan mereka dan menyambut hari yang lebih bahagia lagi.

‘baby-ah.. gomawo,, telah memberikan kebahagiaan dihidupku, terimakasih telah mengijinkan namja lemah ini untuk menjaga gadis kecil kita. Terimakasih akan kehangatan, kebahagian yang telah kamu berikan baby.. aku janji, setlah ini aku akan menjadi namja yang tegar dan dapat membahagiakan gadis kecil kita. Baby… sampai kapanpun kamu ada dihati aku, sampai kapan pun aku selalu mencintaimu. Mian baby.. aku tidak bisa menepati janji ku untuk menemukan eomma baru buat gadis kecil kita. Ijikan aku egois sekali lagi baby.. ijinkan aku hanya bahagia dengan kenangan kita dan gadis kecil kita. Hwang Jae Yeon saranghe’ begitulah isi hati Chansung mengiringi kepergian mereka dari gundukan makam Hwang Jae Yoen.

~~~~END~~~


ok,, ini FF pertama aku. ff ini udah pernah aku upload disalah satu group Hottest yang aku untuk lomba birthday-nya bang chan ..
gimana.. gimana ff pertama aku ? garing ya? heheh
makasih udah mampir dan baca ff ini.. jangn lupa saran ya....
annyeongggg.....

Tidak ada komentar: