MAKALAH PRODUKSI SAPI POTONG DAN KERBAU
SAPI
ZEBU INDIA
Disusun
Oleh :
Kelompok
2
Kelas D
Coni Sondari 200110130002
Fahmi Rauf N 200110130018
Jaenah Widiyanti 200110130020
Siti Rohadatul 200110130022
Redi Septiansyah 200110130023
Erma Nursholihat 200110130024
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
SUMEDANG
2015
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sapi
potong adalah sapi-sapi yang mempunyai kemampuan untuk memproduksi daging
dengan cepat, pembentukan karkas baik dengan keomposisi perbandingan protein
dan lemak seimbang hingga umur tertentu. Sapi potong di Indonesia menjadi salah
satu komoditas ternak yang diminati oleh para peternak di Indonesia. Sehingga
perkembangan sapi potong pun menjadi cukup cepat jika dibandingkan dengan kerbau.
Saat
ini bangsa sapi potong yang ada di Indonesia tidak hanya sapi lokal melainkan
sudah sangat banyak sapi dari luar yang menjadi komoditas ternak yang
dipelihara oleh para peternak baik dari Asia maupun dari Eropa. Tidak hanya
sapi lokal dan impor tapi juga terdapat bangsa-bangsa persilangan antara
keduanya.
Bangsa
sapi yang banyak dipelihara oleh para peternak rakyat Indonesia rata-rata
adalah bangsa sapi persilangan seperti sumba ongole, peranakan ongole dan masih
banyak lagi. Sapi-sapi tersebut merupakan bangsa sapi yang merupakan hasil
persilangan antara sapi lokal dengan sapi Zebu India.
Zebu
India merupakan sapi yang memiliki cir khas yaitu memiliki punuk dan ukuran
tubuh yang relatif kecil serta berasal dari daerah daratan India. Sapi Zebu India
banyak dikembangkan di Indonesia karena mampu beradaptasi dengan baik dengan
cuaca dan iklim di Indonesia.
1.2
Identifikasi
Masalah
1)
Apa yang dimaksud
dengan sapi Zebu India?
2)
Bagaimana klasifikasi
dari sapi Zebu India?
3)
Bagaimana karakteristik
dan penyebaran dari sapi Zebu India?
4)
Bangsa sapi apa saja
yang termasuk dalam sapi Zebu India?
1.3
Maksud
dan Tujuan
1) Mengetahui
apa yang dimaksud dengan sapi zebu india.
2) Mengetahui
bagaimana klasifikasi dari sapi zebu india.
3) Mengetahui
bagaimana karakteristik dan penyebaran dari sapi zebu india.
4) Mengetahui
bangsa sapi apa saja yang termasuk dalam sapi zebu india.
II
PEMBAHASAN
2.1
Sapi
Zebu India
Zebu
adalah spesies ternak yang berasal dari hutan-hutan Asia Selatan dan Zebu
adalah satu-satunya spesies ternak yang dapat dengan mudah beradaptasi dengan
kehidupan di daerah tropis yang panas. Zebu ini juga dikenal sebagai sapi
berpunuk karena zebu memiliki punuk yang sangat khas di punggung atasnya,
terletak di belakang kepala dan leher.
Dewasa
ini zebu juga dapat ditemukan di Afrika, karena zebu diangkut ke sana dari Asia
beberapa tahun yang lalu. Diperkirakan ada sekitar 75 spesies yang berbeda dari
zebu, dengan kira-kira setengah spesies zebu ditemukan di Afrika dan bagian
lain dari spesies zebu ditemukan di Asia Selatan. Zebu juga telah dibawa ke
Amerika Selatan dari Afrika, di mana populasi zebu terus tumbuh.
Ada dianggap
hampir 4 juta zebu di peternakan di seluruh dunia saat ini, dengan jumlah
tertinggi dari yang ditemukan di India, Brazil dan Amerika Serikat. Kawanan
zebu masih dapat ditemukan dalam kawanan kecil di Asia Selatan tetapi populasi
liar zebu telah mengalami penurunan, terutama karena hilangnya habitat akibat
deforestasi.
2.2
Klasifikasi
Sapi Zebu
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Order : Artiodactyla
Keluarga : Bovidae
Genus : Bos
Spesies : Bos
primigenius indicus
2.3
Karakteristik
dan penyebaran Sapi Zebu India
Zebu
adalah salah satu spesies terkecil dari ternak sapi di dunia dengan tinggi zebu
dewasa hanya mencapai 1 meter lebih. Zebu ini juga memiliki bobot badan yang
rendah sehingga zebu dianggap memiliki sedikit daging. Ukurannya yang kecil
inilah yang diperkirakan menjadi alasan mengapa zebu mampu berkembang di iklim
tropis, di mana spesies lain dari ternak tidak dapat beradaptasi dengan baik.
Ciri
khas selain punuk di pundak, zebu juga memiliki gelambir kulit di bawah rahang
bawah, yang dikenal sebagai gumba . Sapi-sapi yang ditemukan di Afrika yang
memiliki ukuran punuk lebih kecil dibanding zebu diperkirakan merupakan sub-spesies
dari zebu yang telah beradaptasi dengan habitat mereka.
Karena
ukurannya dan kemampuan zebu beradaptasi dengan iklim tropis menjadi alasan
mengapa zebu mampu berkembang baik di Asia Selatan dan Afrika. Zebu ini
dimanfaatkan untuk membantu pekerjaan pertanian. Di India dimana mayoritas
penduduk beragama Hindu yang menganggap sapi merupakan hewan suci penjelmaan
dewa maka di India zebu tidak dimanfaatkan dagingnya sebagai sumber protein
hewani.
Zebu
ini diperkirakan memiliki daya tahan yang baik terhadap parasit dan penyakit
yang merupakan alasan lain mengapa zebu berkembang dengan sukses di lingkungan
tropis asli mereka.
2.4
Bangsa-Bangsa
Sapi Zebu India
1)
Sapi
Brahman
Sapi
Brahman atau biasa disebut dengan sapi Brahma adalah sapi keturunan asli dari
spesies Bos indicus yang berasal dari
India. Sapi ini juga biasa disebut dengan “sapi suci India”. Selama
berabad-abad sapi ini mengalami adaptasi yang luar biasa terhadap kekurangan
pakan, serangan hama, parasit dan penyakit serta cuaca ekstrem. Sehingga sapi
ini menjadi salah satu sapi yang memiliki produksi yang berguna dan
menguntungkan di Amerika Serikat (Brahman, 2012).
Terdapat
tiga bangsa sapi zebu India yang dibawa dan dikembangkan di Amerika Seriakt
yaitu bangsa sapi Guzerat, Nelore atau Ongole dan Gir. Bangsa sapi krishna juga
sudah dikenal dan diternakan tapi hanya dalam jumlah sedikit. Sama halnya
dengan bangsa sapi guzerat yang dipilih dan dikembangkan sebagai sapi type
pekerja di Amerika Serikat.
Impor sapi India pertama dilakukan pada tahun 1854, ketika
petani tebu dan kapas, Richard Barrow dari St. Francisville, Louisiana, diberi
hadiah dua ekor sapi jantan oleh Pemerintah Inggris atas jasanya dalam
mengajarkan cara produksi kapas dan tebu kepada para pejabat Inggris yang mulai
memperkenalkan tanaman ini di kawasan delta India.
Pada tahun 1924, Himpunan Peternak Sapi Brahman
Amerika (The American Brahmann Breeders Association, ABBA)dibentuk.
J.W. Sartwelle dari Houston menjadi sekretaris pertama organisasi ini dan
dialah yang mengusulkan nama "Brahman" dan nama ini kemudian
dijadikan nama sapi jenis baru tersebut.
Sapi brahman adalah salah satu dari berbagai jenis sapi yang
berasal dari negara India. Ciri fisiknya dapat dikenali dari punuknya yang
besar dan gelambir di leher serta biasanya sapi brahman berwarna coklat,
merah, abu abu dan hitam. Sapi Brahman berasal dari India yang
merupakan keturunan dari sapi Zebu (Bos Indicus). Sapi Brahman Cross merupakan
sapi hasil persilangan antara sapiBrahman (Bos Indicus) dengan sapi
Shorthorn dan Hereford yang merupakan bangsa sapi British (Bos Taurus).
Komposisi darah sapi Brahman Cross terdiri atas 50%darah Brahman dan 25%
darah Shorthorn dan 25% darah Hereford (Turner, 1977). Sapi Brahman Cross yang diimpor ke Indonesia berasal dari Australia.
Sapi-sapi impor ini memiliki kelebihan mudah beradaptasi dengan lingkungan
tropis di Indonesia, memiliki pertambahan bobot badan yang tinggi dengan waktu
yang singkat dan produktivitas karkas yang tinggi (Hafid, 1998).
a.
Ciri-Ciri
Umum
-
Punuknya longgar, gelambirnya lebar dan lipatan kulit di bawah perut
juga lebar.
-
Telinganya panjang dan bergantung.
-
Warna bulunya pada umumnya abu-abu, tetapi ada juga yang merah.
-
Dapat beradaptasi dengan makanannya yang jelek.
-
Berat badan sapi jantan bisa mencapai 800-1000 kg yang betina 400-700 kg
(AAK, 1991).
b.
Karakteristik
Sapi
Brahman memiliki karakteristik punuk besar dan kulit yang longgar dengan
lipatan kulit dibawah leher dan perut yang lebar, telinga menggantung. Sapi
brahman berwarna kelabu, merah, atau kelabu kehitaman. Sapi Brahman jantan
berwarna lebih gelap daripada sapi Brahman betina. Pada bagian hidung, ujung
telinga, dan kuku sapi Brahman terdapat pigmentasi hitam. Pada dasarnya, sapi
Brahman adalah jenis sapi bertanduk, tapi ada juga sebagian sapi Brahman yang
tidak bertanduk. Tinggi sapi jantan 121-128 cm dan betina 116-123 cm.
Sapi Brahman betina merupakan induk yang sangat baik, yang
memberikan perlindungan dan banyak susu bagi anaknya. Anak sapi Brahman
cenderung mencapai berat badan yang tinggi pada masa sapih karena banyaknya
susu yang diberikan induknya. Di beberapa negara, khususnya Amerika Selatan,
sapi Brahman dipelihara untuk menghasilkan susu dan daging.
Selain
itu, dibandingkan dengan sapi Eropa, sapi Brahman lebih tahan terhadap panas.
Ketahanan terhadap panas ini dihasilkan berkat rendahnya temperatur internal
yang dihasilkan di dalam tubuhnya. Sapi ini memiliki lebih banyak kelenjar
keringat dan kulitnya berminyak, berbulu pendek dan tebal. Kulit yang halus
berminyak ini diperkirakan berperan mengusir serangga. Sekarang, sapi Brahman tidak hanya tersebar di berbagai penjuru
Amerika tapi juga sudah tersebar luas di berbagai belahan dunia (James, 2012).
c.
Keunggulan
Sapi
ini memiliki mutu genetik dan daya reproduksi yang paling baik dibandingan sapi
lokal. Keunggulan dari sapi Brahman antara lain pertambahan berat badan
relatif cepat, prosentase karkas besar, serta merupakan sapi potong tipe
dwiguna yang mampu berkembang biak dengan baik pada lingkungan yang tidak
menguntungkan. Tahan terhadap gigitan caplak dan nyamuk. Resisten terhadap
demam texas dan dapat beradaptasi terhadap makanan yang jelek. Sapi brahman
merupakan tipe potong dari daerah tropis yang terbaik (James, 2012).
2)
Sapi
Ongole
Sapi
ongole merupakan sapi turunan Bos Indicus yang berhasil dijinakan. Bos Indicus
(Zebu : Berpunuk) inilah yang berkembang di India, tepatnya di kabupaten
Guntur, propinsi Andra Pradesh, dan akhirnya menyebar ke berbagai negara, ke
lebih ke daerah tropis seperti Asia Tenggara (termasuk Indonesia) Afrika,
Amerika, dan Australia (Sudarmono, 2008).
a.
Karakteristik
Umum
·
Punuk besar, gelambir,
dan lipatan kulit yang terdapat di bawah perut berkembang sempurna.
·
Telinganya panjang dan
bergantung, agak kuat, ukuran 20-25 cm.
·
Kepalanya relatif
pendek dan melengkung.
·
Matanya besar dan
tenang.
·
Kulit sekitar mata
selebar kira-kira 1 cm dan berwarna hitam.
·
Tanduk pendek,
kadang-kadang hanya bungkul kecil. Tanduk betina lebih panjang daripada yang
jantan.
·
Warna bulunya putih, atau kehitam-hitaman dan
warna kulitnya kuning.
·
Tubuhnya besar, kuat,
tetapi perkembangannya lambat.
·
Tubuhnya lebih kecil
daripada American Brahman.
·
Memiliki sifat sabar,
tahan panas, tahan lapar dan haus, makanannya sederhana.
·
Berat badan yang jantan
sekitar 600-700 kg, dan betina 450-650 kg.
·
Tinggi jantan dewasa
mencapai 150 cm dengan bobot badan 600 kg.
·
Sedangkan betina dewasa
mencapai tinggi badan 135cm dengan bobot badan 450 kg (Aak,1991).
b.
Potensi
Produksi
·
Produksi karkas sekitar
45%-58% dengan perbandingan daging tulang 3,23:1.
·
Sapi ongole memiliki
tingkat reproduksi yang tinggi (62-75%), namun kemudian angka kelahirannya
menurun menjadi 30-49%. Kurang berkembangnya sapi ongole disebabkan rendahnya
kualitas pakan dari lahan penggembalaan, terutama pada musim kemarau. (Bamualim
dan Wirdayati 2002).
c.
Keunggulan
·
Tipe pekerja yang baik
·
Tenaganya kuat
·
Ukuran tubuh besar
·
Tahan lapar dan haus
·
Mampu bertahan pada
suhu 400C dengan bahan pakan yang berkualitas rendah.
d.
Kelemahan
·
Bangsa sapi ini lebih
mudah terpengaruh oleh cekaman dingin dari pada bangsa bos taurus.
·
Lambat dewasa, pada
umur 4 tahun mencapai dewasa penuh (Sudarmono, 2008).
3)
Sapi
Gir
Bangsa sapi Gir berasal dari daerah semenanjung Kathiawar
dekat Bombay di India Barat tepatnya di Gujarat, Maharashtra, Rajashtan dan
hutan Gir/ Kathiawar yang sering disalah sebut dengan nama “Gyr” dengan curah
hujan 20-25 inchi atau 50,8-63,5 cm. Daerah ini terletak antara 20°5’ - 22°6’
LU. Pada musim panas temperature udara mencapai 98°F (36,7°C) dan musim dingin
temperatu udara sampai 60°F (15,5°C) (Prihadi,1997). Disebut pula sapi Maldhari
oleh penduduk lokal yang dikenal dengan ciri yang jelas, yaitu berat dan tinggi
yang jauuh berbeda dengan sapi Jersey, selain keindahan tubuhnya. Terkenal di
India sebagai penghasil susu yang dapat bekerja dengan baik disawah maupun di
tegalan. Bila disilangkan dengan FH, menghasilkan bangsa Girolando.
a.
Karakteristik Umum
Warna sapi Gir pada umumnya putih dengan sedikit bercak-bercak
coklat atau hitam, tetapi ada juga yang kuning kemerahan. Sapi ini tahan untuk
bekerja baik di sawah maupun di tegal. Ukuran bobot sapi betina dewasa sekitar
400 kg, sedangkan sapi jantan dewasa sekitar 600 kg. produksi susu rata-rata
2000 liter/tahun dengan kadar lemak 4,5-5% (Blakely,1991).
b.
Ciri Kualitatif
-
Umumnya berwarna putih dengan
sedikit bercak-bercak coklat atau hitam, tetapi ada juga kuning kemerahan
dengan kulit lembut dan mengkilat yang dapat bergetar dengan rambut cambuknya,
mematikan bagi lalat, kepala lancip besar sebagai pendingin otak, wajah
panjang.
-
Telinga panjang menggantung,
mengarah ke depan seperti bentuk daun yang bisa berfungsi mengusir serangga
-
Mata memiliki selaput kedua seprti
pada buaya, sehingga serangga tidak dapat mengganggu matanya. Kulit sekitar
mata longgar dan diselimuti warna hitam• Kaki kuat dan berwarna hitam.
c.
Ciri Kuantitatif
Bobot sapi betina dewasa sekitar 400
kg, sedangkan sapi jantan dewasa sekitar 600 kg, tinggi badan betina 130 cm dan
jantan 135 cm dengan panjang tubuh 160-170 cm, produksi susu rata-rata 2000
liter/ tahun dengan kadar lemak 4,5-5%, dewasa kelamin pada usia 3 tahun,
mortalitas kelahiran 3,63%.
d.
Keunggulan
-
Fertilitas tinggi, pedet yang
dihasilkan memiliki ukuran badan kecil sehingga tidak ada kesulitan dalam
melahirkan.
-
Relatif bebas dari gangguan
serangga, dilindungi oleh kullit, telinga dan selaput matanya.
-
Memiliki gelambir terbesar diantara
sapi Zebu lainnya, dengan marbling yang baik.
-
Sangat senang hidup bersama manusia,
jinak
4)
Sapi
Sahiwal
Sapi
sahiwal merupakan sapi asal negara India yang memiliki tingkat produksi susu
yang cukup tinggi. Ciri fisiknya adalah bulunya
berwarna coklat kemerahan dan bercampur dengan warna putih serta adanya punuk,
otot, dan gelambir di leher sebagai ciri sapi keturunan dari India.
Sahiwal
termasuk bangsa sapi Zebu tipe berat, mempunyai ukuran yang besar dan simetris,
dengan kaki yang pendek dan relatif berat, serta ambing yang juga besar dengan
puting yang berbentuk seperti botol. Lehernya pendek dan ramping dengan
kelasa pada jantan sering menggantung ke satu sisi, bergelambir besar dan
bergantung dengan baik. Umumnya bentuk badannya panjang, jarak antara punggung
dan dada lebar (mempunyai dada yang dalam). Sahiwal betina dewasa mencapai berat
antara 400-500 kg, sedangkan yang jantan dewasa dapat mencapai berat badan
antara 450-600 kg.
Sapi Sahiwal
banyak diimpor oleh negara- negara lain. Di Jamika, sapi Sahiwal telah
disilangkan dengan sapi Jersey yang kemudian mencapai sapi Jamaica Hope. Di
Australia, sapi ini memegang peranan penting dalam pembentukan bangsa sapi
perah baru, yaitu sapi Australian Milking Zebu dan sapi Australian Friesian
Sahiwal. Sahiwal merupakan sapi perah daerah tropis yang mempunyai
produktivitas tertinggi dibandingkan sapi perah daerah tropis lainnya.
a.
Karakteristik
-
Tahan terhadap caplak dan suhu
lingkungan yang tinggi serta mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap parasit,
baik internal maupun eksternal.
-
Rata-rata produksi susunya 2.270
liter/laktasi
-
Warna tubuhnya cukup bervariasi,
dari cokelat kemerah merahan sampai merah dengan variasi putihbpada lehernya.
-
Warna tubuh jantan pada kepala,
leher dan ekor lebih gelap.
-
Rata-rata produksi susunya mencapai
2.270 liter/laktasi dengan kadar lemak 4,3 - 6%.
b. Keunggulan
-
Sapi tahan hidup di
daerah asalnya
-
Dapat berkembang di
daerah-daerah yang curah hujannya tidak begitu tinggi
c.
Kelemahan
-
Harganya masih
tergolong sangat mahal
-
Sulit di temukan di
Indonesia
-
Tidak dapat berkembang
di daerah yang curah hujannya tinggi (Cattle site, 2012).
5)
Sapi
Guzerat
Sapi
Guzerat atau lebih dikenal dengan nama lain kankrej, Gujera, Gujrati, Gusera
dan Guzerath. Sapi ini berasal dan dikembangkan di India,dan telah di ekspor ke
Amerika Serikat pada Tahun 1875 sampai dengan tahun 1964.
Pada
tahun 1986, James O. Sanders dalam ringkasannya “History and Development of
Zebu cattle the United States”(J. Anim. Sci. 50:1188-1200) menjelaskan mengenai
sejarah impor sapi bangsa Zebu India ini bersama dengan dua bangsa lainnya
yaitu sapi ongole dan sapi gir (James, 2012).
Sapi
guzerat merupakan bangsa sapi yang berasal dari India utara. Memiliki tanduk
berbentuk lyre. Guzerat merupakan bangsa sapi terbesar dan merupakan sapi
pekerja terkuat di India dan pengahasil susu yang baik.
Guzerat
memiliki bentuk wajah pendek, telinga panjang merunduk dan terbuka ke arah
depan, warna bervariasi dari abu-abu terang sampai ke hitam, bagian belakang
tubuh guzerat berwarna lebih terang, terutama pada jantan (Mason, 1996).
III
KESIMPULAN
·
Dewasa ini zebu juga dapat
ditemukan di Afrika, karena zebu diangkut ke sana dari Asia beberapa tahun yang
lalu. Diperkirakan ada sekitar 75 spesies yang berbeda dari zebu, dengan
kira-kira setengah spesies zebu ditemukan di Afrika dan bagian lain dari
spesies zebu ditemukan di Asia Selatan. Zebu juga telah dibawa ke Amerika
Selatan dari Afrika, di mana populasi zebu terus tumbuh.
·
Zebu merupakan bangsa sapi
yang termasuk ke dalam spesies Bos
primigenius indicus.
·
Zebu adalah salah satu
spesies terkecil dari ternak sapi di dunia dengan tinggi zebu dewasa hanya
mencapai 1 meter lebih. Zebu ini juga memiliki bobot badan yang rendah sehingga
zebu dianggap memiliki sedikit daging. Ukurannya yang kecil inilah yang
diperkirakan menjadi alasan mengapa zebu mampu berkembang di iklim tropis, di
mana spesies lain dari ternak tidak dapat beradaptasi dengan baik.
·
Yang termasuk ke dalam bangsa
sapi Zebu India adalah sapi brahman, ongole, gir, sahiwal dan guzerat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar