Selasa, 23 Februari 2016

MAKALAH PRODUKSI SAPI POTONG DAN KERBAU SAPI ZEBU INDIA



MAKALAH PRODUKSI SAPI POTONG DAN KERBAU
SAPI ZEBU INDIA

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Kelas D
Coni Sondari                                     200110130002
Fahmi Rauf N                       200110130018
Jaenah Widiyanti                  200110130020
Siti Rohadatul                        200110130022
Redi Septiansyah                   200110130023
Erma Nursholihat                 200110130024




FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2015



I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Sapi potong adalah sapi-sapi yang mempunyai kemampuan untuk memproduksi daging dengan cepat, pembentukan karkas baik dengan keomposisi perbandingan protein dan lemak seimbang hingga umur tertentu. Sapi potong di Indonesia menjadi salah satu komoditas ternak yang diminati oleh para peternak di Indonesia. Sehingga perkembangan sapi potong pun menjadi cukup cepat jika dibandingkan dengan kerbau.
Saat ini bangsa sapi potong yang ada di Indonesia tidak hanya sapi lokal melainkan sudah sangat banyak sapi dari luar yang menjadi komoditas ternak yang dipelihara oleh para peternak baik dari Asia maupun dari Eropa. Tidak hanya sapi lokal dan impor tapi juga terdapat bangsa-bangsa persilangan antara keduanya.
Bangsa sapi yang banyak dipelihara oleh para peternak rakyat Indonesia rata-rata adalah bangsa sapi persilangan seperti sumba ongole, peranakan ongole dan masih banyak lagi. Sapi-sapi tersebut merupakan bangsa sapi yang merupakan hasil persilangan antara sapi lokal dengan sapi Zebu India.
Zebu India merupakan sapi yang memiliki cir khas yaitu memiliki punuk dan ukuran tubuh yang relatif kecil serta berasal dari daerah daratan India. Sapi Zebu India banyak dikembangkan di Indonesia karena mampu beradaptasi dengan baik dengan cuaca dan iklim di Indonesia.

1.2         Identifikasi Masalah
1)             Apa yang dimaksud dengan sapi Zebu India?
2)             Bagaimana klasifikasi dari sapi Zebu India?
3)             Bagaimana karakteristik dan penyebaran dari sapi Zebu India?
4)             Bangsa sapi apa saja yang termasuk dalam sapi Zebu India?


1.3         Maksud dan Tujuan
1)      Mengetahui apa yang dimaksud dengan sapi zebu india.
2)      Mengetahui bagaimana klasifikasi dari sapi zebu india.
3)      Mengetahui bagaimana karakteristik dan penyebaran dari sapi zebu india.
4)      Mengetahui bangsa sapi apa saja yang termasuk dalam sapi zebu india.




II
PEMBAHASAN

2.1         Sapi Zebu India
Zebu adalah spesies ternak yang berasal dari hutan-hutan Asia Selatan dan Zebu adalah satu-satunya spesies ternak yang dapat dengan mudah beradaptasi dengan kehidupan di daerah tropis yang panas. Zebu ini juga dikenal sebagai sapi berpunuk karena zebu memiliki punuk yang sangat khas di punggung atasnya, terletak di belakang kepala dan leher.
Dewasa ini zebu juga dapat ditemukan di Afrika, karena zebu diangkut ke sana dari Asia beberapa tahun yang lalu. Diperkirakan ada sekitar 75 spesies yang berbeda dari zebu, dengan kira-kira setengah spesies zebu ditemukan di Afrika dan bagian lain dari spesies zebu ditemukan di Asia Selatan. Zebu juga telah dibawa ke Amerika Selatan dari Afrika, di mana populasi zebu terus tumbuh.
Ada dianggap hampir 4 juta zebu di peternakan di seluruh dunia saat ini, dengan jumlah tertinggi dari yang ditemukan di India, Brazil dan Amerika Serikat. Kawanan zebu masih dapat ditemukan dalam kawanan kecil di Asia Selatan tetapi populasi liar zebu telah mengalami penurunan, terutama karena hilangnya habitat akibat deforestasi.

2.2         Klasifikasi Sapi Zebu
Kerajaan            : Animalia
Filum                 : Chordata
Kelas                  : Mammalia
Order                 : Artiodactyla
Keluarga            : Bovidae
Genus                : Bos
Spesies   : Bos primigenius indicus

2.3         Karakteristik dan penyebaran Sapi Zebu India
Zebu adalah salah satu spesies terkecil dari ternak sapi di dunia dengan tinggi zebu dewasa hanya mencapai 1 meter lebih. Zebu ini juga memiliki bobot badan yang rendah sehingga zebu dianggap memiliki sedikit daging. Ukurannya yang kecil inilah yang diperkirakan menjadi alasan mengapa zebu mampu berkembang di iklim tropis, di mana spesies lain dari ternak tidak dapat beradaptasi dengan baik.
Ciri khas selain punuk di pundak, zebu juga memiliki gelambir kulit di bawah rahang bawah, yang dikenal sebagai gumba . Sapi-sapi yang ditemukan di Afrika yang memiliki ukuran punuk lebih kecil dibanding zebu diperkirakan merupakan sub-spesies dari zebu yang telah beradaptasi dengan habitat mereka.
Karena ukurannya dan kemampuan zebu beradaptasi dengan iklim tropis menjadi alasan mengapa zebu mampu berkembang baik di Asia Selatan dan Afrika. Zebu ini dimanfaatkan untuk membantu pekerjaan pertanian. Di India dimana mayoritas penduduk beragama Hindu yang menganggap sapi merupakan hewan suci penjelmaan dewa maka di India zebu tidak dimanfaatkan dagingnya sebagai sumber protein hewani.
Zebu ini diperkirakan memiliki daya tahan yang baik terhadap parasit dan penyakit yang merupakan alasan lain mengapa zebu berkembang dengan sukses di lingkungan tropis asli mereka. 

2.4         Bangsa-Bangsa Sapi Zebu India
1)             Sapi Brahman
Sapi Brahman atau biasa disebut dengan sapi Brahma adalah sapi keturunan asli dari spesies Bos indicus yang berasal dari India. Sapi ini juga biasa disebut dengan “sapi suci India”. Selama berabad-abad sapi ini mengalami adaptasi yang luar biasa terhadap kekurangan pakan, serangan hama, parasit dan penyakit serta cuaca ekstrem. Sehingga sapi ini menjadi salah satu sapi yang memiliki produksi yang berguna dan menguntungkan di Amerika Serikat (Brahman, 2012).
Terdapat tiga bangsa sapi zebu India yang dibawa dan dikembangkan di Amerika Seriakt yaitu bangsa sapi Guzerat, Nelore atau Ongole dan Gir. Bangsa sapi krishna juga sudah dikenal dan diternakan tapi hanya dalam jumlah sedikit. Sama halnya dengan bangsa sapi guzerat yang dipilih dan dikembangkan sebagai sapi type pekerja di Amerika Serikat.
Impor sapi India pertama dilakukan pada tahun 1854, ketika petani tebu dan kapas, Richard Barrow dari St. Francisville, Louisiana, diberi hadiah dua ekor sapi jantan oleh Pemerintah Inggris atas jasanya dalam mengajarkan cara produksi kapas dan tebu kepada para pejabat Inggris yang mulai memperkenalkan tanaman ini di kawasan delta India.
Pada tahun 1924, Himpunan Peternak Sapi Brahman Amerika (The American Brahmann Breeders Association, ABBA)dibentuk. J.W. Sartwelle dari Houston menjadi sekretaris pertama organisasi ini dan dialah yang mengusulkan nama "Brahman" dan nama ini kemudian dijadikan nama sapi jenis baru tersebut. 
Sapi brahman adalah salah satu dari berbagai jenis sapi yang berasal dari negara India. Ciri fisiknya dapat dikenali dari punuknya yang besar dan gelambir di leher serta biasanya sapi brahman berwarna coklat, merah, abu abu dan hitam. Sapi Brahman berasal dari India yang merupakan keturunan dari sapi Zebu (Bos Indicus). Sapi Brahman Cross merupakan sapi hasil persilangan antara sapiBrahman (Bos Indicus) dengan sapi Shorthorn dan Hereford yang merupakan bangsa sapi British (Bos Taurus). Komposisi darah sapi Brahman Cross terdiri atas 50%darah Brahman dan 25% darah Shorthorn dan 25% darah Hereford (Turner, 1977). Sapi Brahman Cross yang  diimpor ke Indonesia berasal dari Australia. Sapi-sapi impor ini memiliki kelebihan mudah beradaptasi dengan lingkungan tropis di Indonesia, memiliki pertambahan bobot badan yang tinggi dengan waktu yang singkat dan produktivitas karkas yang tinggi (Hafid, 1998).
a.             Ciri-Ciri Umum
-          Punuknya longgar, gelambirnya lebar dan lipatan kulit di bawah perut juga lebar.
-          Telinganya panjang dan bergantung.
-          Warna bulunya pada umumnya abu-abu, tetapi ada juga yang merah.
-          Dapat beradaptasi dengan makanannya yang jelek.
-          Berat badan sapi jantan bisa mencapai 800-1000 kg yang betina 400-700 kg (AAK, 1991).
b.             Karakteristik
Sapi Brahman memiliki karakteristik punuk besar dan kulit yang longgar dengan lipatan kulit dibawah leher dan perut yang lebar, telinga menggantung. Sapi brahman berwarna kelabu, merah, atau kelabu kehitaman. Sapi Brahman jantan berwarna lebih gelap daripada sapi Brahman betina. Pada bagian hidung, ujung telinga, dan kuku sapi Brahman terdapat pigmentasi hitam. Pada dasarnya, sapi Brahman adalah jenis sapi bertanduk, tapi ada juga sebagian sapi Brahman yang tidak bertanduk. Tinggi sapi jantan 121-128 cm dan betina 116-123 cm.
Sapi Brahman betina merupakan induk yang sangat baik, yang memberikan perlindungan dan banyak susu bagi anaknya. Anak sapi Brahman cenderung mencapai berat badan yang tinggi pada masa sapih karena banyaknya susu yang diberikan induknya. Di beberapa negara, khususnya Amerika Selatan, sapi Brahman dipelihara untuk menghasilkan susu dan daging.
Selain itu, dibandingkan dengan sapi Eropa, sapi Brahman lebih tahan terhadap panas. Ketahanan terhadap panas ini dihasilkan berkat rendahnya temperatur internal yang dihasilkan di dalam tubuhnya. Sapi ini memiliki lebih banyak kelenjar keringat dan kulitnya berminyak, berbulu pendek dan tebal. Kulit yang halus berminyak ini diperkirakan berperan mengusir serangga. Sekarang, sapi Brahman tidak hanya tersebar di berbagai penjuru Amerika tapi juga sudah tersebar luas di berbagai belahan dunia (James, 2012).
c.              Keunggulan
Sapi ini memiliki mutu genetik dan daya reproduksi yang paling baik dibandingan sapi lokal. Keunggulan dari sapi Brahman antara lain pertambahan berat badan relatif cepat, prosentase karkas besar, serta merupakan sapi potong tipe dwiguna yang mampu berkembang biak dengan baik pada lingkungan yang tidak menguntungkan. Tahan terhadap gigitan caplak dan nyamuk. Resisten terhadap demam texas dan dapat beradaptasi terhadap makanan yang jelek. Sapi brahman merupakan tipe potong dari daerah tropis yang terbaik (James, 2012).

2)             Sapi Ongole
Sapi ongole merupakan sapi turunan Bos Indicus yang berhasil dijinakan. Bos Indicus (Zebu : Berpunuk) inilah yang berkembang di India, tepatnya di kabupaten Guntur, propinsi Andra Pradesh, dan akhirnya menyebar ke berbagai negara, ke lebih ke daerah tropis seperti Asia Tenggara (termasuk Indonesia) Afrika, Amerika, dan Australia (Sudarmono, 2008).
a.             Karakteristik Umum
·         Punuk besar, gelambir, dan lipatan kulit yang terdapat di bawah perut berkembang sempurna.
·         Telinganya panjang dan bergantung, agak kuat, ukuran 20-25 cm.
·         Kepalanya relatif pendek dan melengkung.
·         Matanya besar dan tenang.
·         Kulit sekitar mata selebar kira-kira 1 cm dan berwarna hitam.
·         Tanduk pendek, kadang-kadang hanya bungkul kecil. Tanduk betina lebih panjang daripada yang jantan.
·          Warna bulunya putih, atau kehitam-hitaman dan warna kulitnya kuning.
·         Tubuhnya besar, kuat, tetapi perkembangannya lambat.
·         Tubuhnya lebih kecil daripada American Brahman.
·         Memiliki sifat sabar, tahan panas, tahan lapar dan haus, makanannya sederhana.
·         Berat badan yang jantan sekitar 600-700 kg, dan betina 450-650 kg.
·         Tinggi jantan dewasa mencapai 150 cm dengan bobot badan 600 kg.
·         Sedangkan betina dewasa mencapai tinggi badan 135cm dengan bobot badan 450 kg (Aak,1991).
b.             Potensi Produksi
·         Produksi karkas sekitar 45%-58% dengan perbandingan daging tulang 3,23:1.
·         Sapi ongole memiliki tingkat reproduksi yang tinggi (62-75%), namun kemudian angka kelahirannya menurun menjadi 30-49%. Kurang berkembangnya sapi ongole disebabkan rendahnya kualitas pakan dari lahan penggembalaan, terutama pada musim kemarau. (Bamualim dan Wirdayati 2002).
c.              Keunggulan
·         Tipe pekerja yang baik
·         Tenaganya kuat
·         Ukuran tubuh besar
·         Tahan lapar dan haus
·         Mampu bertahan pada suhu 400C dengan bahan pakan yang berkualitas rendah.
d.             Kelemahan
·         Bangsa sapi ini lebih mudah terpengaruh oleh cekaman dingin dari pada bangsa bos taurus.
·         Lambat dewasa, pada umur 4 tahun mencapai dewasa penuh (Sudarmono, 2008).

3)             Sapi Gir
Bangsa sapi Gir berasal dari daerah semenanjung Kathiawar dekat Bombay di India Barat tepatnya di Gujarat, Maharashtra, Rajashtan dan hutan Gir/ Kathiawar yang sering disalah sebut dengan nama “Gyr” dengan curah hujan 20-25 inchi atau 50,8-63,5 cm. Daerah ini terletak antara 20°5’ - 22°6’ LU. Pada musim panas temperature udara mencapai 98°F (36,7°C) dan musim dingin temperatu udara sampai 60°F (15,5°C) (Prihadi,1997). Disebut pula sapi Maldhari oleh penduduk lokal yang dikenal dengan ciri yang jelas, yaitu berat dan tinggi yang jauuh berbeda dengan sapi Jersey, selain keindahan tubuhnya. Terkenal di India sebagai penghasil susu yang dapat bekerja dengan baik disawah maupun di tegalan. Bila disilangkan dengan FH, menghasilkan bangsa Girolando.
a.      Karakteristik Umum
Warna sapi Gir pada umumnya putih dengan sedikit bercak-bercak coklat atau hitam, tetapi ada juga yang kuning kemerahan. Sapi ini tahan untuk bekerja baik di sawah maupun di tegal. Ukuran bobot sapi betina dewasa sekitar 400 kg, sedangkan sapi jantan dewasa sekitar 600 kg. produksi susu rata-rata 2000 liter/tahun dengan kadar lemak 4,5-5% (Blakely,1991).
b.      Ciri Kualitatif
-          Umumnya berwarna putih dengan sedikit bercak-bercak coklat atau hitam, tetapi ada juga kuning kemerahan dengan kulit lembut dan mengkilat yang dapat bergetar dengan rambut cambuknya, mematikan bagi lalat, kepala lancip besar sebagai pendingin otak, wajah panjang.
-          Telinga panjang menggantung, mengarah ke depan seperti bentuk daun yang bisa berfungsi mengusir serangga
-          Mata memiliki selaput kedua seprti pada buaya, sehingga serangga tidak dapat mengganggu matanya. Kulit sekitar mata longgar dan diselimuti warna hitam• Kaki kuat dan berwarna hitam.
c.       Ciri Kuantitatif
Bobot sapi betina dewasa sekitar 400 kg, sedangkan sapi jantan dewasa sekitar 600 kg, tinggi badan betina 130 cm dan jantan 135 cm dengan panjang tubuh 160-170 cm, produksi susu rata-rata 2000 liter/ tahun dengan kadar lemak 4,5-5%, dewasa kelamin pada usia 3 tahun, mortalitas kelahiran 3,63%.
d.      Keunggulan
-          Fertilitas tinggi, pedet yang dihasilkan memiliki ukuran badan kecil sehingga tidak ada kesulitan dalam melahirkan.
-          Relatif bebas dari gangguan serangga, dilindungi oleh kullit, telinga dan selaput matanya.
-          Memiliki gelambir terbesar diantara sapi Zebu lainnya, dengan marbling yang baik.
-          Sangat senang hidup bersama manusia, jinak

4)      Sapi Sahiwal
Sapi sahiwal merupakan sapi asal negara India yang memiliki tingkat produksi susu yang cukup tinggi. Ciri fisiknya adalah bulunya berwarna coklat kemerahan dan bercampur dengan warna putih serta adanya punuk, otot, dan gelambir di leher sebagai ciri sapi keturunan dari India.
Sahiwal termasuk bangsa sapi Zebu tipe berat, mempunyai ukuran yang besar dan simetris, dengan kaki yang pendek dan relatif berat, serta ambing yang juga besar dengan puting yang berbentuk seperti botol. Lehernya pendek dan ramping dengan kelasa  pada jantan sering menggantung ke satu sisi, bergelambir besar dan bergantung dengan baik. Umumnya bentuk badannya panjang, jarak antara punggung dan dada lebar (mempunyai dada yang dalam). Sahiwal betina dewasa mencapai berat antara 400-500 kg, sedangkan yang jantan dewasa dapat mencapai berat badan antara 450-600 kg.
Sapi Sahiwal banyak diimpor oleh negara- negara lain. Di Jamika, sapi Sahiwal telah disilangkan dengan sapi Jersey yang kemudian mencapai sapi Jamaica Hope. Di Australia, sapi ini memegang peranan penting dalam pembentukan bangsa sapi perah baru, yaitu sapi Australian Milking Zebu dan sapi Australian Friesian Sahiwal. Sahiwal merupakan sapi perah daerah tropis yang mempunyai produktivitas tertinggi dibandingkan sapi perah daerah tropis lainnya.
a.      Karakteristik
-          Tahan terhadap caplak dan suhu lingkungan yang tinggi serta mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap parasit, baik internal maupun eksternal.
-          Rata-rata produksi susunya 2.270 liter/laktasi
-          Warna tubuhnya cukup bervariasi, dari cokelat kemerah merahan sampai merah dengan variasi putihbpada lehernya.
-          Warna tubuh jantan pada kepala, leher dan ekor lebih gelap.
-          Rata-rata produksi susunya mencapai 2.270 liter/laktasi dengan kadar lemak 4,3 - 6%.
b.      Keunggulan
-          Sapi tahan hidup di daerah asalnya
-          Dapat berkembang di daerah-daerah yang curah hujannya tidak begitu tinggi
c.       Kelemahan
-          Harganya masih tergolong sangat mahal
-          Sulit di temukan di Indonesia
-          Tidak dapat berkembang di daerah yang curah hujannya tinggi (Cattle site, 2012).

5)      Sapi Guzerat
Sapi Guzerat atau lebih dikenal dengan nama lain kankrej, Gujera, Gujrati, Gusera dan Guzerath. Sapi ini berasal dan dikembangkan di India,dan telah di ekspor ke Amerika Serikat pada Tahun 1875 sampai dengan tahun 1964.
Pada tahun 1986, James O. Sanders dalam ringkasannya “History and Development of Zebu cattle the United States”(J. Anim. Sci. 50:1188-1200) menjelaskan mengenai sejarah impor sapi bangsa Zebu India ini bersama dengan dua bangsa lainnya yaitu sapi ongole dan sapi gir (James, 2012).  
Sapi guzerat merupakan bangsa sapi yang berasal dari India utara. Memiliki tanduk berbentuk lyre. Guzerat merupakan bangsa sapi terbesar dan merupakan sapi pekerja terkuat di India dan pengahasil susu yang baik.
Guzerat memiliki bentuk wajah pendek, telinga panjang merunduk dan terbuka ke arah depan, warna bervariasi dari abu-abu terang sampai ke hitam, bagian belakang tubuh guzerat berwarna lebih terang, terutama pada jantan (Mason, 1996).



III
KESIMPULAN

·                Dewasa ini zebu juga dapat ditemukan di Afrika, karena zebu diangkut ke sana dari Asia beberapa tahun yang lalu. Diperkirakan ada sekitar 75 spesies yang berbeda dari zebu, dengan kira-kira setengah spesies zebu ditemukan di Afrika dan bagian lain dari spesies zebu ditemukan di Asia Selatan. Zebu juga telah dibawa ke Amerika Selatan dari Afrika, di mana populasi zebu terus tumbuh.
·                Zebu merupakan bangsa sapi yang termasuk ke dalam spesies Bos primigenius indicus.
·                Zebu adalah salah satu spesies terkecil dari ternak sapi di dunia dengan tinggi zebu dewasa hanya mencapai 1 meter lebih. Zebu ini juga memiliki bobot badan yang rendah sehingga zebu dianggap memiliki sedikit daging. Ukurannya yang kecil inilah yang diperkirakan menjadi alasan mengapa zebu mampu berkembang di iklim tropis, di mana spesies lain dari ternak tidak dapat beradaptasi dengan baik.
·                Yang termasuk ke dalam bangsa sapi Zebu India adalah sapi brahman, ongole, gir, sahiwal dan guzerat.




Tidak ada komentar: