Selasa, 28 Juni 2016

Peace Kiss Me Oppa !! (part 2)





Hari semakin sore tetapi tidak menyurutkan niat gadis mungil untuk menikmati kehindahan sungai han disenja hari. Cho Jae Yeon setelah menghabiskan secangkir copuccino memutuskan untuk pergi ke sungai han. Seorang diri duduk ditepisan sungai han yang tenang sambil menghitung detik tenggelamnya sang surya. Bukan, Jae Yeon bukan sedang menghitung detik tenggelamnya matahari, tetapi Jae Yeon sedang memikirkan perkataan sahabatnya~Kim So Eun untuk meminta tunangannya mencium dirinya sendiri.

“Ahhh,,, apa yang harus aku lakukan Tuhan…”
“Yang harus kamu lakukan bangun dan pulang kerumah sudah sore” Jae Yeon tersdar dari lamunannya ketika mendengar suara yang amat sangat dikenal dan dirindukannya itu~suara tunangannya
“oh.. oppa apa yang kamu lakukan disini? Bukankah kamu ada di Jepang?”
“Aku sudah pulang dari tadi siang” ‘ck jangankan mau memelukku, pulangpun tidak memberikabar’ sungut Jae Yeon dalam hati ketika mendengar jawaban dari tunangannya~Taecyeon.
“Aku sengaja tidak memberitahumu, aku menunggumu dirumah tapi sampe soreh kamu belum juga pulang makannya aku kesini” seolah mengerti Taecyeon menjelaskan pada Jae Yeon kenapa dia tidak menghubungi gadis itu
“hah.. oh ne…” karna tidak tahu harus menjawab apa dan Jae Yeon sedang menormalkan detak jantungnya sehingga hanya kata itu yang keluar untuk merespon penjelasan Taecyeon.

Mereka saling diam dan menatap sang surya yang semakin tenggelam dalam peraduannya. Bukan, mungkin hanya Taecyeon saja yang menatap sang surya, sedangkan Jae Yeon dengan terang-terangan menatap kagum sang tunangan yang hari ini hanya mengenakan celana bahan hitam dan kemaja putih tanpa dasi yang digulung sampe sikunya. ‘ahhh.. aku rindu sekali sama manusia es disampingku ini.. Manusia es-ku yang selalu tampan bahkan semakin tampan dan seksi saat angin merusak tatanan rambut landaknya itu’
“Aku tahu aku tampan, berhentilah menatapku seperti itu. Kamu seakan ingin memakanku bulat-bulat” ucap Taecyeon tanpa mengalihkan tatapannya dari sang surya.
“oh, aku ingin sekali memakan bibirmu bulat-bulat oppa. Ayo kita ciuman oppa” Taecyeon membulatkan matanya ketika mendengarkan ucapan frontal tunangannya itu. Bukan hanya Taecyeon yang membulatkan matanya, mata Jae Yeon pun seperti akan keluar dari tempatnya ketika sadar akan kata yang baru diucapkannya itu ‘Ya Tuhan… apa yang baru aku ucapkan? Jae Yeon otak mesummu berhasil mencuci mulutmu itu.. astaga apa yang harus aku lakukan? Aku malu sekali’ rutut Jae Yeon dalam hati
“Ehem.. sebaiknya kita pulang sudah sore” Ucap Taecyeon sambil berlalu meninggalkan Jae Yeon yang terpaku atas respon Taecyeon. ‘apa aku bilang.. Manusia e situ benar-benar tidak romantic. Bahkan aku sudah memancing diapun masi seperti itu.. aissss nasibmu malang sekali Jae Yeon-ah’ ratap Jae Yeon sambil menghentakan kakinya mengikuti Taecyeon yang sudah pergi meninggalkan dia terlebih dahulu.

Seoul University Cafetaria
“Jae Yeon-ah makananmu itu akan lari jika kamu terus menatapnya seperti itu” omel So Eun karena dari tadi Jae Yeon hanya menatap makanan yang dipesannya tanpa mau menyentuh makanan  itu sedikitpun
“So Eun-ah.. Aku kira Taecyeon oppa sudah sangat mencintai gedung 25 lantainya itu dari pada tunangannya sendiri” jawab Jae Yeon sambil mengaduk jus jeruknya tanpa minat
“Yak,, kamu itu ngomong apa?” So Eun tidak mengerti sama sekali apa yang dibicarakan Jae yeon sekarang. Pasalnya sejak pagi tadi sampe sekarang Jae Yeon hanya mengulang kalimat itu
“Kemarin setelah dari sweet CafĂ© aku ke sungai han, dan Taecyeon oppa datang menemuiku”
“Bagus kalu begitu.. berarti kamu sudah melepas rindu sama Taecyeon oppa. Terus kenapa kamu seperti ini?” Tanya So Eun karena hari ini Jae Yeon seperti tidak punya tenaga untuk menjalani hidupnya
“Hufftt… Aku sudah mengajak Taecyeon oppa ciuman tapi respon dia hanya ‘sebaiknya kita pulang sudah sore’”
“MWO??”
“yak.. jangan berteriak..” sewot Jae Yeon
“Astaga Taecyeon oppa…” ratap So Eun
“Mwo?” Tanya Jae Yeon
“Eumm… Jae Yeon-ah… mungkin kamu benar kalau Taecyeon oppa lebih tertarik dengan gedung 25 lantainya itu dari pada denganmu Jae Yeon-ah”
“cih.. tidak usah diperjelas So Eun-ah.. aku butuh hiburan bukan ejekan dari kamu” sungut Jae Yeon
“hahhaa.. mian miane Jae Yeon-ah.. sekarang kau serius” Jeon Yeon menatap So Eun dengan menopang dagu diatas tangannya “kamu harus lebih agresif lagi pada Taecyeon oppa Jae Yeon-ah” lanjut So Eun tetapi hanya ditanggapi Jae Yeon dengan alis yang berkerut karena Jae Yeon sama sekali tidak mengerti ucapan sahabatnya itu
“Ehm begini.. Selama kamu pergi jalan atau bertemu dengan Taecyeon oppa hanya menggunakan dress selututmu atau jelana jeans lima jengkal dan kemeja kebesaranmu itu kan?” Jae Yeon hanya mengangguk membenarkan ucapat So Eun
“Begini, cobalah saat bertemu dengan Taecyeon oppa kamu menggunakan dress sexy diatas lutut dan ajak Taecyeon oppa ketempat yang sepi dan romantis. Aku jamin Taecyeon oppa tidak akan menolak ajakan kamu untuk berciuman” jelas So Eun dengan senyum yang berbinar
“Yak… aku seperti wanita murahan tahu”
“Jangan dengarkan omongan So Eun Jae Yeon-ah.. otak dia sudah terlalu mesum” ucap seseorang dari belakang mereka, karna memang meraka duduk bersebelahan
“oh Junho oppa.. kenapa kesini tidak bilang dulu?” Tanya So Eun setelah menengok kebelakang dan ternyata suara seseorang tersebut adalah kekasih So Eun~Lee Junho
“Saat kamu memberikan ceramahmu yang tidak masuk akal itu pada gadis polos seperti Jae Yeon” kata Junho setelah mengecup sebentar bibir mungil So Eun. Jae Yeon yang melihat pemandangan itu bersemu merah dan menundukan wajahnya. Walaupun Jae Yeon sering melihat pemandangan seperti itu pada sahabatnya, tetap saja dia masi malu.
“Kau tahu chagi.. gara-gara nasehat anehmu itu Taecyeon hyung setengah hari ini moodnya sangat jelek. Membuat semua orang takut berbuat salah didepannya, bahkan dia dengan semena-mena memberikan pekerjaan yang sangat banyak padaku” sungut Junho saat mengingat bagaimna mengerikan plus menjengkelkannya atasan sekaligus sahabatnya itu pagi ini
“Nasehat anehku?” Tanya So Eun yang tidak mengerti dengan ucapan kekasihnya itu

#Jae Yeon
‘Ahh.. apa mereka tidak malu berciuman disini?. Bahkan bukan hanya aku yang melihatnya tetapi beberapa mahasiswa lainpun melihat mereka berciuman. Junho oppa sangat romantis, bahkan Junho oppa tidak malu-malu saat mengecup bibir mungil So Eun’
“Kau tahu chagi.. gara-gara nasehat anehmu itu Taecyeon hyung setengah hari ini moodnya sangat jelek. Membuat semua orang takut berbuat salah didepannya, bahkan dia dengan semena-mena memberikan pekerjaan yang sangat banyak padku” sungut Junho
Lamunanku buyar saat mendengar penjelasan Junho oppa tentang manusia es itu.. ‘Dia kenapa? Nasehat apa yang So Eun berikan padaku?’ banyak pertanyaan yang ingin kau tanyakan pada Junho oppa, tetapi suara So Eun mengintrupsi perkataanku
“Nasehat anehku?” Tanya So Eun yang tidak mengerti dengan ucapan kekasihnya itu
“Jae Yeon… oppa minta tolong sama kamu, jangan pernah dengarkan So Eun tentang ciuman itu.. Taecyeon hyung makin menggila nanti. Jebal..” mohon Junho oppa dengan wajah frustasi. Saat aku mau menjawab pertanyaan Junho oppa, oppa sudah beranjak dari tempat duduknya
“sial,, waktuku tidak banyak Chagi.. aku harus kembali ke kantor sebelum Taecyeon hyung semakin menggila. Nanti malam aku tidur di apartementmu, tunggu aku”  setelah mengatakan itu Junho oppa mengecup sekilas bibir So Eun “na khanda” pamit Junho oppa.
Sebenarnya aku masih penasaran dengan ucapan Junho oppa tentang Taecyeon oppa.. ahh mungkin aku harus tanya langsung sama Taecyeon oppa nanti.

Drtdrtdrt
Lamunanku buyar saat hp ku berbunya.
Manusia Es Call
‘ada angina apa manusia e situ menghubungiku?’ heranku dalam hati
“yak. Angkat telponmu itu dari tadi berdering terus Jae yeon-ah” omel So Eun karena dari tadi aku hanya menatap heran telponku yang bergetar
“ehm.. yeoboseo?” diam.. selalu seperti ini, Taecyeon oppa setiap menghubungiku atau aku yang menghubungi dia, dia kan diam dulu sebentar. Ntah dia sedang apa, mungkin sedang sibuk
“oppa,, ada apa ?” tanya ku lagi karna manusia es disebrang sana belum juga membuka suaranya
“ehm.. kamu ada dimana ? aku ada didepan gerbang kampusmu cepat keluar” titah manusia es itu seenaknya
“aku masih ada kelas oppa” alasanku, karna jujur aku masih malu untuk bertemu Taecyeon oppa setelah ucapanku kemaren di sungai han
“Aku tahu kamu sudah tidak ada kelas, aku tunggu 10 menit dari sekarang”
“keu..”tuttt “aisss selalu seenaknya.. dasar manusia es” sewotku karna lagi-lagi manusia es-ku itu memutuskan telpon sesuka hatinya
“wae?” tanya So Eun yang penasaran
“Taecyeon oppa. Aku pergi, annyeong” aku berlalu pergi dari kantin tanpa repot menjelaskan pada So Eun, karna kau tahu So Eun sudah hapal dengan keluh kesalku.

Setelah sampai didepan gerbang kampusku kulihat manusia es itu bersandar di mobil audi putihnya itu, dengan kemaja biru digulung keatas tanpa dasi dan jangan lupakan dua kancing teratas dibuka membuat dada bidangnya itu mengintip ingin keluar. ‘Ck didepan tunangannya pun masih sempat-sempatnya tebar pesona. Ahh bukan manusia es itu yang tebar pesona tapi mata yeoja-yeoja itu yang terposana dengan tunanganku itu. Ahhh memikirkan itu membuatku kesal’ keluhku dalam hati

“wae?” bukannya menjawab pertanyaanku manusia es itu masuk mobil audinya tanpa membukakan pintu mobil untuk aku. Ck tidak romantis
“aku mau kau menemaniku makan siang. Aku malas makan sendiri” kata Taecyeon oppa setelah aku mengikutinya masuk mobil
“keunde.. aku sudah mak..”
“aku tahu bahkan makananmu itu tidak tersentuh sama sekali” sela Taecyeon oppa yang membuat aku semakin mengkrucutkan bibirku. ‘Ck sebenarnya dia itu punya berapa banyak mata yang mengawasiku?’ Decakku dalam hati
“oke aku akan menemani oppa makan siang, tapi ada syaratnya” kataku lagi setelah pemikiran itu tanpa pemirsi datang ke otak cantikku ini
“mwo?”
“cium aku”
Ciiiiitttttt
“ahhkk…” Taecywon oppa menghentikan laju mobilnya secara tiba-tiba dan itu membuat kepalaku ini terbentur dasbor mobil mahal dia. Ck berlebihasn sekali respon manusia itu.
Setelah aku sadar dari keterkejutanku aku menengokkan kepalaku ke arah Taecyeon oppa yang hanya melihat kosong kearah depan dengan mata yang nyaris keluar
“oppa..” panggilku tapi dia masih belum merespon ucapanku
“oppa..”panggilku lagi sambil menggoyangkan lengan kokohnya
“ya…yak…” teriak oppa setelah sadar “apa yang kau lakukan !! kau mau aku menambrakan mobil ini ha ?” masih dengan suara yang tinggi dan itu membuatku takut

#Author
“dengar Jae Yeon-ah… jangan pernah berbicara seperti itu lagi saat aku sedang mengendarai mobil. Aku tidak ingin terjadi hal aneh padamu” lanjut Taecyeon dengan nada yang lebih lembut
“kende wae oppa? Kita sudah bertunangan selama 1tahun tapi oppa belum juga menciumku. Jangankan menciumku, memelukkupun oppa jarang sekali” balas Jae Yeon dengan lirih
“….”
“aku tahu pertunangan kita hanya karna perjodohan. Tapi apa oppa masih belum bisa mencintaiku walau kita sudah bersama selam 1tahun ini oppa? Atau oppa sudah mempunyai yeojachingu lagi?”
“kita pulang.. aku tidak bernafsu lagi untuk makan dan hilangkan pemikiran bodohmu itu” setelah berkata seperti itu Taecyeon melajukan mobilnya kearah rumah Jae Yeon.
Selama sisa perjalanan mereka hanya saling diam dengan pikiran yang masing-masing. Jae Yeon teringat lagi dengan kejadian 1tahun yang lalu

Flashback
Makan malam keluarga Horvejkul sedikit berbeda, karna keluarga Tn Ok ikut serta dalam maje makan keluarganya.
“Ekh.. Jae Yeon-ah appa ada sedikit masalah” Tn Horvejkul membuka percakapan mereka
“masalah ? masalah apa appa ?” Jae Yeon sedikit khawatir dengan ucapan appanya itu
“perusahaan appa mengalami kekurangan dana, dan Tn Ok bersedia memberikan dana pada perusahaan appa”
“ahh… Khamsahamnida Tn dan Ny Ok” Jae Yeon menundukan kepalanya kearah Tn dan Ny Ok
“keunde… dengan syarat menikahkanmu dengan putranya sayang” lanjut eomma Jae Yeon
“mwo..? tapi aku masih kuliah eomma”
“sayang… kalian bisa tunangan dulu” bujuk Nickhun
“Jae Yeon-ah kami sayang menyayangimu sayang, karna itulah kami memintamu untuk menikah dengan Taecyeon” terang Ny Ok sambil mengusap sayang rambut panjang Jae Yeon.
Dilirinya Taecyeon yang hanya bisa mendengar dengan tangan yang mencengkram erat sumpit yang ada ditangannya.
“geure.. kalau itu bisa membantu perusahaan appa aku mau menikah dengan Taecyeon oppa” semua orang tersenyum bahagia dan Taecyeon yang menghembuskan nafas leganya
“geunde… setelah aku lulus S1, untuk sekarang kita bisa tunangan dulu” lanjut Jae Yeon yang hanya diberikan anggukan setuju oleh Tn dan Ny Ok atas penjelasan Jae Yeon

Yah.. Jae Yeon ingat saat itu dia tanpa pikir panjang menerima syarat yang diberikan Tn dan Ny Ok untuk mengikatnya.. apa yang harus dipikirkan lagi saat itu ? Jae Yeon sudah menaroh minat pada sahabat oppanya itu semenjak oppanya mengenalkan dia dengan sahabat karibnya~Taecyeon itu saat Jae Yeon masi SMA dulu. Saat itu oppanya baru lulus kuliah. Memang Taecyeon dan Nichkhun bersahabat dari mereka sama-sama SMA dan Jae Yeon sering melihat Taecyeon mengunjungi rumahnya, tetapi mereka tidak pernah bertegur sapa sama sekali kecuali saat Taecyeon menanyakan oppanya itu.

Lamunan Jae Yeon terhenti bersama berhentinya mobil audi putih yang dikendarai tunangannya itu didepan rumah Jae Yeon
“aku ingin kau makan setelah ini” gerakan Jae Yeon membuka pintu mobil terhenti saat mendengar ucapan Taecyeon
“ak..”
“aku tidak ingin dibantah Jae Yeon-ah… kamu harus makan, maghmu ingat itu”
“arraso” balas Jae Yeon lemah sambil berlalu dari hadapan Taecyeon. Terkadang Jae Yeon bingung dengan tunangannya itu, Taecyeon tidak pernah lebih menyentuhnya selain menggenggam tangannya seolah Taecyeon tidak menginginkannya. Tapi Taecyeon selalu posesis dengan Jae Yeon jika sudah menyangkut semua hal yang berhubungan dengan gadis itu. Hal itu sangat membingungkan Jae Yeon, disatu sisi dia berfikiran Taecyeon tidak menginginkan dia tapi disisi lain Jae Yeon merasa Taecyeon mencintainya

Setelah mengantarkan tunangannya itu Taecyeon memutuskan untuk kembali ke kantornya dengan kecepatan penuh dan keadaan yang eemmm.. sedikit kacau.
Saat memasuki lobi perusahaannya Taecyeon memancarkan aura yang tidak bersahabat sama sekali. Dan itu membuat semua karyawan yang bertemu dengan dia menunduk takut dengan pikiran yang menyalang kemana-mana, memikirkan kenapa lagi dengan CEO tampannya itu
“apa yang kalian lakukan disini?” nada sinis itu keluar dari mulut seksinya saat Taecyeon memasuki ruangan kebesarannya dan melihat sahabatnya dengan sangat santai duduk sesuka hati diruangannya itu
“woow… ada apa lagi dengan CEO tampan kita?” tanya Junho sang sekertaris plus kekasih sahabat tunangannya~Kim So Eun

#Taecyeon
‘aahhrrggg Jae Yeon jhinja… dia membuatku gila dengan tingkahnya itu’ sungutku dalam hati. Aku merutuki semua sikap dia akhir-akhir ini sambil melangkahkan kakiku kembali keruanganku. Tapi apa yang aku lihat saat memasuki ruangan? Dengan santainya mereka duduk manis diruanganku. Cih
“apa yang kalian lakukan disini?” ucapku sinis. Suasana hatiku lagi tidak baik bung
“woow… ada apa lagi dengan CEO tampan kita?” aiss jhinja.. dengan santainya dia berkata seperti itu. Semua ini gara-gara kekasihmu, dan kau masih bertanya ck
“semua ini gara-gara kekasihmu itu !” dan mereka hanya menertawakanku.. oh mann,,, keumonhae,,, aku tidak ingin bercanda
“hahahaha… Taecyeon-ah kalau tunangan manismu itu meminta cium, ciumlah apa susanya?”balas Minjun hyung.. oh hyung itu bukan saran tapi itu ejekan. Sialan kau hyung
“yah.. dan aku harus siap mati ditangan Nichkhun hyung !” sungutku dan dijawab dengan kekehan mereka
“hyung… Nichkhun hyung sedang di Thailand sana, mana mungkin dia tahu apa yang kau lakukan dengan adik manisnya itu” balas Junho. Yah.. aku tau Nichkhun hyung sedang di Thailand mengurusi perusahaannya dan aku yakin dia juga tidak tahu apa yang aku lakukan dengan adik manis yang juga tunanganku itu, tapi tidak yakin setelah tunanganku itu berbicara dengan Nichkhun hyung. Segala hal akan dia ceritakan pada sang oppa, termasuk dulu dia dengan yakinnya menceritakan ketertarikannya padaku.  Karna itu pulalah aku memberanikan diri untuk melamarnya
“yaa… lagi pula kenapa kamu mau menerima syarat konyol Nichkhun untuk tidak menyentuh lebih adiknya itu?” tanya Minjun hyung. Ck pura-pura lupa ha? Padahal kami membuat perjanjian itu didepan meraka, dan dia masih bertanya? Astaga….
“yak hyung… kalau Nichkhun hyung tidak memberikan syarat itu, aku jamin Jae Yeon sudah berbadan dua sebelum dia lulus kuliah” balas Junho dengan diiringi tawa yang menyakitkan telinga. Sialan mereka selalu puas mengolok-olokku saa membicarakan Jae yeon. Salahkan Jae Yeon yang selalu seksi dalam keadaan apapun, dan itu membuatku tidak tahan ingin menyerangnya.. ohh beruntunglah aku ingat perjanjian itu sehingga Jae Yeon belum bernadan dua. Yah.. Nichkhun hyung tau aku seperti apa sehingga saat Jae Yeon mengajukan syarat untuk tunangan terlebih dahulu Nichkhun hyung juga memberikan syarat padaku untuk tidak menyentuh adinya itu lebih dari pegangan tangan  sesaat setelah makan malam 1tahun yang lalu selesai.
“sialan kau” hahhhahaha kata-kataku hanya dibalas dengan tawa mereka yang semakin menjadi

TBC

Tidak ada komentar: