Hari
semakin sore tetapi tidak menyurutkan niat gadis mungil untuk menikmati
kehindahan sungai han disenja hari. Cho Jae Yeon setelah menghabiskan secangkir
copuccino memutuskan untuk pergi ke sungai han. Seorang diri duduk ditepisan
sungai han yang tenang sambil menghitung detik tenggelamnya sang surya. Bukan,
Jae Yeon bukan sedang menghitung detik tenggelamnya matahari, tetapi Jae Yeon
sedang memikirkan perkataan sahabatnya~Kim So Eun untuk meminta tunangannya
mencium dirinya sendiri.
“Ahhh,,,
apa yang harus aku lakukan Tuhan…”
“Yang
harus kamu lakukan bangun dan pulang kerumah sudah sore” Jae Yeon tersdar dari
lamunannya ketika mendengar suara yang amat sangat dikenal dan dirindukannya
itu~suara tunangannya
“oh..
oppa apa yang kamu lakukan disini? Bukankah kamu ada di Jepang?”
“Aku
sudah pulang dari tadi siang” ‘ck jangankan mau memelukku, pulangpun tidak
memberikabar’ sungut Jae Yeon dalam hati ketika mendengar jawaban dari
tunangannya~Taecyeon.
“Aku
sengaja tidak memberitahumu, aku menunggumu dirumah tapi sampe soreh kamu belum
juga pulang makannya aku kesini” seolah mengerti Taecyeon menjelaskan pada Jae
Yeon kenapa dia tidak menghubungi gadis itu
“hah..
oh ne…” karna tidak tahu harus menjawab apa dan Jae Yeon sedang menormalkan
detak jantungnya sehingga hanya kata itu yang keluar untuk merespon penjelasan
Taecyeon.
Mereka
saling diam dan menatap sang surya yang semakin tenggelam dalam peraduannya.
Bukan, mungkin hanya Taecyeon saja yang menatap sang surya, sedangkan Jae Yeon
dengan terang-terangan menatap kagum sang tunangan yang hari ini hanya
mengenakan celana bahan hitam dan kemaja putih tanpa dasi yang digulung sampe
sikunya. ‘ahhh.. aku rindu sekali sama manusia es disampingku ini.. Manusia
es-ku yang selalu tampan bahkan semakin tampan dan seksi saat angin merusak
tatanan rambut landaknya itu’
“Aku
tahu aku tampan, berhentilah menatapku seperti itu. Kamu seakan ingin memakanku
bulat-bulat” ucap Taecyeon tanpa mengalihkan tatapannya dari sang surya.
“oh,
aku ingin sekali memakan bibirmu bulat-bulat oppa. Ayo kita ciuman oppa”
Taecyeon membulatkan matanya ketika mendengarkan ucapan frontal tunangannya
itu. Bukan hanya Taecyeon yang membulatkan matanya, mata Jae Yeon pun seperti
akan keluar dari tempatnya ketika sadar akan kata yang baru diucapkannya itu
‘Ya Tuhan… apa yang baru aku ucapkan? Jae Yeon otak mesummu berhasil mencuci
mulutmu itu.. astaga apa yang harus aku lakukan? Aku malu sekali’ rutut Jae
Yeon dalam hati
“Ehem..
sebaiknya kita pulang sudah sore” Ucap Taecyeon sambil berlalu meninggalkan Jae
Yeon yang terpaku atas respon Taecyeon. ‘apa aku bilang.. Manusia e situ
benar-benar tidak romantic. Bahkan aku sudah memancing diapun masi seperti
itu.. aissss nasibmu malang sekali Jae Yeon-ah’ ratap Jae Yeon sambil
menghentakan kakinya mengikuti Taecyeon yang sudah pergi meninggalkan dia
terlebih dahulu.
Seoul
University Cafetaria
“Jae
Yeon-ah makananmu itu akan lari jika kamu terus menatapnya seperti itu” omel So
Eun karena dari tadi Jae Yeon hanya menatap makanan yang dipesannya tanpa mau
menyentuh makanan itu sedikitpun
“So
Eun-ah.. Aku kira Taecyeon oppa sudah sangat mencintai gedung 25 lantainya itu dari
pada tunangannya sendiri” jawab Jae Yeon sambil mengaduk jus jeruknya tanpa
minat
“Yak,,
kamu itu ngomong apa?” So Eun tidak mengerti sama sekali apa yang dibicarakan
Jae yeon sekarang. Pasalnya sejak pagi tadi sampe sekarang Jae Yeon hanya
mengulang kalimat itu
“Kemarin
setelah dari sweet CafĂ© aku ke sungai han, dan Taecyeon oppa datang menemuiku”
“Bagus
kalu begitu.. berarti kamu sudah melepas rindu sama Taecyeon oppa. Terus kenapa
kamu seperti ini?” Tanya So Eun karena hari ini Jae Yeon seperti tidak punya
tenaga untuk menjalani hidupnya
“Hufftt…
Aku sudah mengajak Taecyeon oppa ciuman tapi respon dia hanya
‘sebaiknya kita pulang sudah sore’”
“MWO??”
“yak..
jangan berteriak..” sewot Jae Yeon
“Astaga
Taecyeon oppa…” ratap So Eun
“Mwo?”
Tanya Jae Yeon
“Eumm…
Jae Yeon-ah… mungkin kamu benar kalau Taecyeon oppa lebih tertarik dengan
gedung 25 lantainya itu dari pada denganmu Jae Yeon-ah”
“cih..
tidak usah diperjelas So Eun-ah.. aku butuh hiburan bukan ejekan dari kamu”
sungut Jae Yeon
“hahhaa..
mian miane Jae Yeon-ah.. sekarang kau serius” Jeon Yeon menatap So Eun dengan
menopang dagu diatas tangannya “kamu harus lebih agresif lagi pada Taecyeon
oppa Jae Yeon-ah” lanjut So Eun tetapi hanya ditanggapi Jae Yeon dengan alis
yang berkerut karena Jae Yeon sama sekali tidak mengerti ucapan sahabatnya itu
“Ehm
begini.. Selama kamu pergi jalan atau bertemu dengan Taecyeon oppa hanya
menggunakan dress selututmu atau jelana jeans lima jengkal dan kemeja kebesaranmu itu kan?”
Jae Yeon hanya mengangguk membenarkan ucapat So Eun
“Begini,
cobalah saat bertemu dengan Taecyeon oppa kamu menggunakan dress sexy diatas lutut
dan ajak Taecyeon oppa ketempat yang sepi dan romantis. Aku jamin Taecyeon oppa
tidak akan menolak ajakan kamu untuk berciuman” jelas So Eun dengan senyum yang
berbinar
“Yak…
aku seperti wanita murahan tahu”
“Jangan
dengarkan omongan So Eun Jae Yeon-ah.. otak dia sudah terlalu mesum” ucap
seseorang dari belakang mereka, karna memang meraka duduk bersebelahan
“oh
Junho oppa.. kenapa kesini tidak bilang dulu?” Tanya So Eun setelah menengok
kebelakang dan ternyata suara seseorang tersebut adalah kekasih So Eun~Lee
Junho
“Saat
kamu memberikan ceramahmu yang tidak masuk akal itu pada gadis polos seperti
Jae Yeon” kata Junho setelah mengecup sebentar bibir mungil So Eun. Jae Yeon
yang melihat pemandangan itu bersemu merah dan menundukan wajahnya. Walaupun
Jae Yeon sering melihat pemandangan seperti itu pada sahabatnya, tetap saja dia
masi malu.
“Kau
tahu chagi.. gara-gara nasehat anehmu itu Taecyeon hyung setengah hari ini
moodnya sangat jelek. Membuat semua orang takut berbuat salah didepannya,
bahkan dia dengan semena-mena memberikan pekerjaan yang sangat banyak padaku” sungut
Junho saat mengingat bagaimna mengerikan plus menjengkelkannya atasan sekaligus
sahabatnya itu pagi ini
“Nasehat
anehku?” Tanya So Eun yang tidak mengerti dengan ucapan kekasihnya itu
#Jae
Yeon
‘Ahh..
apa mereka tidak malu berciuman disini?. Bahkan bukan hanya aku yang melihatnya
tetapi beberapa mahasiswa lainpun melihat mereka berciuman. Junho oppa sangat
romantis, bahkan Junho oppa tidak malu-malu saat mengecup bibir mungil So Eun’
“Kau
tahu chagi.. gara-gara nasehat anehmu itu Taecyeon hyung setengah hari ini
moodnya sangat jelek. Membuat semua orang takut berbuat salah didepannya,
bahkan dia dengan semena-mena memberikan pekerjaan yang sangat banyak padku” sungut
Junho
Lamunanku
buyar saat mendengar penjelasan Junho oppa tentang manusia es itu.. ‘Dia
kenapa? Nasehat apa yang So Eun berikan padaku?’ banyak pertanyaan yang ingin
kau tanyakan pada Junho oppa, tetapi suara So Eun mengintrupsi perkataanku
“Nasehat
anehku?” Tanya So Eun yang tidak mengerti dengan ucapan kekasihnya itu
“Jae
Yeon… oppa minta tolong sama kamu, jangan pernah dengarkan So Eun tentang
ciuman itu.. Taecyeon hyung makin menggila nanti. Jebal..” mohon Junho oppa
dengan wajah frustasi. Saat aku mau menjawab pertanyaan Junho oppa, oppa sudah
beranjak dari tempat duduknya
“sial,,
waktuku tidak banyak Chagi.. aku harus kembali ke kantor sebelum Taecyeon hyung
semakin menggila. Nanti malam aku tidur di apartementmu, tunggu aku” setelah mengatakan itu Junho oppa mengecup
sekilas bibir So Eun “na khanda” pamit Junho oppa.
Sebenarnya
aku masih penasaran dengan ucapan Junho oppa tentang Taecyeon oppa.. ahh
mungkin aku harus tanya langsung sama Taecyeon oppa nanti.
Drtdrtdrt
Lamunanku
buyar saat hp ku berbunya.
Manusia
Es Call
‘ada
angina apa manusia e situ menghubungiku?’ heranku dalam hati
“yak.
Angkat telponmu itu dari tadi berdering terus Jae yeon-ah” omel So Eun karena
dari tadi aku hanya menatap heran telponku yang bergetar
“ehm..
yeoboseo?” diam.. selalu seperti ini, Taecyeon oppa setiap menghubungiku atau
aku yang menghubungi dia, dia kan diam dulu sebentar. Ntah dia sedang apa,
mungkin sedang sibuk
“oppa,,
ada apa ?” tanya ku lagi karna manusia es disebrang sana belum juga membuka
suaranya
“ehm..
kamu ada dimana ? aku ada didepan gerbang kampusmu cepat keluar” titah manusia es itu
seenaknya
“aku
masih ada kelas oppa” alasanku, karna jujur aku masih malu untuk bertemu
Taecyeon oppa setelah ucapanku kemaren di sungai han
“Aku
tahu kamu sudah tidak ada kelas, aku tunggu 10 menit dari sekarang”
“keu..”tuttt
“aisss selalu seenaknya.. dasar manusia es” sewotku karna lagi-lagi manusia
es-ku itu memutuskan telpon sesuka hatinya
“wae?”
tanya So Eun yang penasaran
“Taecyeon
oppa. Aku pergi, annyeong” aku berlalu pergi dari kantin tanpa repot
menjelaskan pada So Eun, karna kau tahu So Eun sudah hapal dengan keluh kesalku.
Setelah
sampai didepan gerbang kampusku kulihat manusia es itu bersandar di mobil audi
putihnya itu, dengan kemaja biru digulung keatas tanpa dasi dan jangan lupakan
dua kancing teratas dibuka membuat dada bidangnya itu mengintip ingin keluar. ‘Ck didepan tunangannya
pun masih sempat-sempatnya tebar pesona. Ahh bukan manusia es itu yang tebar
pesona tapi mata yeoja-yeoja itu yang terposana dengan tunanganku itu. Ahhh
memikirkan itu membuatku kesal’ keluhku dalam hati
“wae?”
bukannya menjawab pertanyaanku manusia es itu masuk mobil audinya tanpa
membukakan pintu mobil untuk aku. Ck tidak romantis
“aku
mau kau menemaniku makan siang. Aku malas makan sendiri” kata Taecyeon oppa
setelah aku mengikutinya masuk mobil
“keunde..
aku sudah mak..”
“aku
tahu bahkan makananmu itu tidak tersentuh sama sekali” sela Taecyeon oppa
yang membuat aku semakin mengkrucutkan bibirku. ‘Ck sebenarnya dia itu punya
berapa banyak mata yang mengawasiku?’ Decakku dalam hati
“oke
aku akan menemani oppa makan siang, tapi ada syaratnya” kataku lagi setelah
pemikiran itu tanpa pemirsi datang ke otak cantikku ini
“mwo?”
“cium
aku”
Ciiiiitttttt
“ahhkk…”
Taecywon oppa menghentikan laju mobilnya secara tiba-tiba dan itu membuat
kepalaku ini terbentur dasbor mobil mahal dia. Ck berlebihasn sekali respon
manusia itu.
Setelah
aku sadar dari keterkejutanku aku menengokkan kepalaku ke arah Taecyeon oppa
yang hanya melihat kosong kearah depan dengan mata yang nyaris keluar
“oppa..”
panggilku tapi dia masih belum merespon ucapanku
“oppa..”panggilku
lagi sambil menggoyangkan lengan kokohnya
“ya…yak…”
teriak oppa setelah sadar “apa yang kau lakukan !! kau mau aku menambrakan
mobil ini ha ?” masih dengan suara yang tinggi dan itu membuatku takut
#Author
“dengar
Jae Yeon-ah… jangan pernah berbicara seperti itu lagi saat aku sedang
mengendarai mobil. Aku tidak ingin terjadi hal aneh padamu” lanjut Taecyeon
dengan nada yang lebih lembut
“kende
wae oppa? Kita sudah bertunangan selama 1tahun tapi oppa belum juga menciumku.
Jangankan menciumku, memelukkupun oppa jarang sekali” balas Jae Yeon dengan
lirih
“….”
“aku
tahu pertunangan kita hanya karna perjodohan. Tapi apa oppa masih belum bisa
mencintaiku walau kita sudah bersama selam 1tahun ini oppa? Atau oppa sudah
mempunyai yeojachingu lagi?”
“kita
pulang.. aku tidak bernafsu lagi untuk makan dan hilangkan pemikiran bodohmu
itu” setelah berkata seperti itu Taecyeon melajukan mobilnya kearah rumah Jae
Yeon.
Selama
sisa perjalanan mereka hanya saling diam dengan pikiran yang masing-masing. Jae
Yeon teringat lagi dengan kejadian 1tahun yang lalu
Flashback
Makan
malam keluarga Horvejkul sedikit berbeda, karna keluarga Tn Ok ikut serta dalam
maje makan keluarganya.
“Ekh..
Jae Yeon-ah appa ada sedikit masalah” Tn Horvejkul membuka percakapan mereka
“masalah
? masalah apa appa ?” Jae Yeon sedikit khawatir dengan ucapan appanya itu
“perusahaan
appa mengalami kekurangan dana, dan Tn Ok bersedia memberikan dana pada
perusahaan appa”
“ahh…
Khamsahamnida Tn dan Ny Ok” Jae Yeon menundukan kepalanya kearah Tn dan Ny Ok
“keunde…
dengan syarat menikahkanmu dengan putranya sayang” lanjut eomma Jae Yeon
“mwo..?
tapi aku masih kuliah eomma”
“sayang…
kalian bisa tunangan dulu” bujuk Nickhun
“Jae
Yeon-ah kami sayang menyayangimu sayang, karna itulah kami memintamu untuk menikah
dengan Taecyeon” terang Ny Ok sambil mengusap sayang rambut panjang Jae Yeon.
Dilirinya
Taecyeon yang hanya bisa mendengar dengan tangan yang mencengkram erat sumpit
yang ada ditangannya.
“geure..
kalau itu bisa membantu perusahaan appa aku mau menikah dengan Taecyeon oppa”
semua orang tersenyum bahagia dan Taecyeon yang menghembuskan nafas leganya
“geunde…
setelah aku lulus S1, untuk sekarang kita bisa tunangan dulu” lanjut Jae Yeon
yang hanya diberikan anggukan setuju oleh Tn dan Ny Ok atas penjelasan Jae Yeon
Yah..
Jae Yeon ingat saat itu dia tanpa pikir panjang menerima syarat yang diberikan
Tn dan Ny Ok untuk mengikatnya.. apa yang harus dipikirkan lagi saat itu ? Jae
Yeon sudah menaroh minat pada sahabat oppanya itu semenjak oppanya mengenalkan
dia dengan sahabat karibnya~Taecyeon itu saat Jae Yeon masi SMA dulu. Saat itu
oppanya baru lulus kuliah. Memang Taecyeon dan Nichkhun bersahabat dari mereka
sama-sama SMA dan Jae Yeon sering melihat Taecyeon mengunjungi rumahnya, tetapi
mereka tidak pernah bertegur sapa sama sekali kecuali saat Taecyeon menanyakan
oppanya itu.
Lamunan
Jae Yeon terhenti bersama berhentinya mobil audi putih yang dikendarai
tunangannya itu didepan rumah Jae Yeon
“aku
ingin kau makan setelah ini” gerakan Jae Yeon membuka pintu mobil terhenti
saat mendengar ucapan Taecyeon
“ak..”
“aku
tidak ingin dibantah Jae Yeon-ah… kamu harus makan, maghmu ingat itu”
“arraso”
balas Jae Yeon lemah sambil berlalu dari hadapan Taecyeon. Terkadang Jae Yeon
bingung dengan tunangannya itu, Taecyeon tidak pernah lebih menyentuhnya selain
menggenggam tangannya seolah Taecyeon tidak menginginkannya. Tapi Taecyeon
selalu posesis dengan Jae Yeon jika sudah menyangkut semua hal yang berhubungan
dengan gadis itu. Hal itu sangat membingungkan Jae Yeon, disatu sisi dia
berfikiran Taecyeon tidak menginginkan dia tapi disisi lain Jae Yeon merasa
Taecyeon mencintainya
Setelah
mengantarkan tunangannya itu Taecyeon memutuskan untuk kembali ke kantornya
dengan kecepatan penuh dan keadaan yang eemmm.. sedikit kacau.
Saat
memasuki lobi perusahaannya Taecyeon memancarkan aura yang tidak bersahabat
sama sekali. Dan itu membuat semua karyawan yang bertemu dengan dia menunduk
takut dengan pikiran yang menyalang kemana-mana, memikirkan kenapa lagi dengan
CEO tampannya itu
“apa
yang kalian lakukan disini?” nada sinis itu keluar dari mulut seksinya saat
Taecyeon memasuki ruangan kebesarannya dan melihat sahabatnya dengan sangat
santai duduk sesuka hati diruangannya itu
“woow…
ada apa lagi dengan CEO tampan kita?” tanya Junho sang sekertaris plus kekasih
sahabat tunangannya~Kim So Eun
#Taecyeon
‘aahhrrggg
Jae Yeon jhinja… dia membuatku gila dengan tingkahnya itu’ sungutku dalam hati.
Aku merutuki semua sikap dia akhir-akhir ini sambil melangkahkan kakiku kembali
keruanganku. Tapi apa yang aku lihat saat memasuki ruangan? Dengan santainya
mereka duduk manis diruanganku. Cih
“apa
yang kalian lakukan disini?” ucapku sinis. Suasana hatiku lagi tidak baik bung
“woow…
ada apa lagi dengan CEO tampan kita?” aiss jhinja.. dengan santainya dia
berkata seperti itu. Semua ini gara-gara kekasihmu, dan kau masih bertanya
ck
“semua
ini gara-gara kekasihmu itu !” dan mereka hanya menertawakanku.. oh mann,,,
keumonhae,,, aku tidak ingin bercanda
“hahahaha…
Taecyeon-ah kalau tunangan manismu itu meminta cium, ciumlah apa susanya?”balas
Minjun hyung.. oh hyung itu bukan saran tapi itu ejekan. Sialan kau hyung
“yah..
dan aku harus siap mati ditangan Nichkhun hyung !” sungutku dan dijawab dengan
kekehan mereka
“hyung…
Nichkhun hyung sedang di Thailand sana, mana mungkin dia tahu apa yang kau
lakukan dengan adik manisnya itu” balas Junho. Yah.. aku tau Nichkhun hyung
sedang di Thailand mengurusi perusahaannya dan aku yakin dia juga tidak tahu
apa yang aku lakukan dengan adik manis yang juga tunanganku itu, tapi tidak
yakin setelah tunanganku itu berbicara dengan Nichkhun hyung. Segala hal akan
dia ceritakan pada sang oppa, termasuk dulu dia dengan yakinnya menceritakan
ketertarikannya padaku. Karna itu
pulalah aku memberanikan diri untuk melamarnya
“yaa…
lagi pula kenapa kamu mau menerima syarat konyol Nichkhun untuk tidak menyentuh
lebih adiknya itu?” tanya Minjun hyung. Ck pura-pura lupa ha? Padahal kami
membuat perjanjian itu didepan meraka, dan dia masih bertanya? Astaga….
“yak
hyung… kalau Nichkhun hyung tidak memberikan syarat itu, aku jamin Jae Yeon
sudah berbadan dua sebelum dia lulus kuliah” balas Junho dengan diiringi tawa
yang menyakitkan telinga. Sialan mereka selalu puas mengolok-olokku saa
membicarakan Jae yeon. Salahkan Jae Yeon yang selalu seksi dalam keadaan
apapun, dan itu membuatku tidak tahan ingin menyerangnya.. ohh beruntunglah aku
ingat perjanjian itu sehingga Jae Yeon belum bernadan dua. Yah.. Nichkhun hyung
tau aku seperti apa sehingga saat Jae Yeon mengajukan syarat untuk tunangan
terlebih dahulu Nichkhun hyung juga memberikan syarat padaku untuk tidak
menyentuh adinya itu lebih dari pegangan tangan
sesaat setelah makan malam 1tahun yang lalu selesai.
“sialan
kau” hahhhahaha kata-kataku hanya dibalas dengan tawa mereka yang semakin
menjadi
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar