Cast
: Ok Taecyeon, Cho Jae Yeon, Nichkhun, Kim Min Jun, Im Yoona
Genre
: Marriage Life, Sad
Annyeong…
sebelumnya Jae Yeon mau membuat pengumuman sebentar heheh…
FF
ini rencananya Jae Yeon kasih judul “Week Up Chagi” tapi Jae Yeon rubah menjadi
“Week Up Baby” alasannya? Entahlah Jae Yeon lebih suka dengan kata ‘Baby’
daripada Sayang atau Chagi. Jae Yeon ngebayangin Taecyeon dengan tatapan yang
tajam dan suara gahangnya itu menyebut
kata ‘Baby’ rasanya terdengar seperti romantis, manis, dan sedikit manja. Hehehe
Satu
lagi.. Jae yeon masih belum bisa edit foto buat covernya. Mungkin akan belajar
nyusul. Tapi yang Jae Yeon bingung yeojanya kaya gimana? Jae Yeon suka
muka-muka yang imut, manis, ceria, dan aktif seperti Emma Wu (pasangan Taecyeon
di WGM Global) atau Lee Elijah (pasangan Taecyeon di Wonderful Day’s) tapi rasanya
Jae Yeon ga mungkin menggunakan foto mereka. Yahhh walaupun cover FF sebelumnya
foto Lee Elijah (walau Jae Yeon potong biar ga terlalu jelas yeoja itu). Secara
setiap ff yang pernah Jae Yeon bikin cast yeojanya Cho Jae Yeon (Jae Yeon
sendiri ahhahah). Adasarankah ?
Oke Jae
Yeon terlalu banya bercuap-cuap. Langsung saja.. selamat menikmati.. mohon
coment ya.. Jae Yeon masih butuh saran readers. Gomawo…
Oooo00000oooo
Ok Taecyeon,
CEO Tae Grup yang arogan, sombong, dingin dan kasar membuat pengusaha lain
takut berurusan dengannya. Kasar bukan dalam arti menghalalkan segala cara
untuk menghabisi lawan mainnya, tetapi kasar dalam arti membuat lawan mainnya bertekuk
lutut dengan keangkuhan, kejelian, kecerdasan, dan kata-katanya yang tidak bisa
dibantah. Seperti saat sekarang sedang diadakan rapat pemegam saham untuk
menggantikan posisi CEO yang dijabat oleh Taecyeon. Taecyeon merupakan pemegang
saham terbesar diperusahaan Tae Grup tapi bukan semerta-merta Taecyeon bisa
menjadi CEO. Beberapa pemegang saham yang tidak menyukai sifat Taecyeon,
sehingga mereka berkomplot untuk menurunkan Taecyeon dari posisi tertinggi di
Tae Grup. Bukan Taecyeon namanya jika dia hanya diam dan menerima saja. Seperti
sekarang
“Apa
anda mempermasalahkan kinerja saya yang pulang tidak pernah lebih dari jam 5? Atau
karna saya jarang menghadiri rapat dewan redaksi?” Tanya Taecyeon dengan nada
dinginnya
“yah..
anda menyalahi aturan yang ada di Tae Grup. Sebaiknya anda segera melepaskan
jabatan itu” ujar ahjussi botak tua yang merupakan salah satu pemegang saham
dengan sedikit takut melihat Taecyeon yang menatapnya dengan tatapan tajamnya
“bahkan
tanpa itu Tae Grup masih menjadi raksasa. hotel dan mall Tae Grup masih menjadi
kelas teratas. Dan bahkan Tae Grup tidak pernah mengalami kemunduran sedikitpun
setiap tahunnya” sebagian besar pemegang saham saling berbisik mendengarkan
ucapan Taecyeon.
“apakah
anda masih mempermasalahkannya? Apa anda yakin ingin menggantikan posisi saya
dengan dia” tunjuk Taecyeon menggunakan dagunya pada namja disebelah kanan
ahjussi botak itu.
“bahkan
dia sudah mengantongi banyak won sebelum dia ada diposisis tertinggi Tae Grup. Apa
anda yakin Tae Grup akan tetap menjadi yang pertama?”
“apa
maksud anda Ok sajangnim” Namja tersebut tidak terima mendengar ucapan Taecyeon
Tak
“aku
bukan orang yang berbicara tanpa bukti tuan. Lihatlah ! aku masih punya bukti
lain jika anda tidak puas” setelah Taecyeon melempar map keatas meja, power
point dibelakangnya menyala
“didepan
anda merupakan rangkuman dari map itu yang berisikan semua daftar kecurangan-kucurangan
anda” Namja tersebut seketika pucat pasi melihat para pemegang saham yang
memandang tajam kearahnya
“apakah
anda masih akan memberikan posisi saya padanya?” para dewan redaksi saling
berbisik-bisik untuk membuat keputusan
oooo0000oooo
toktoktok
“sajangnim..
Mr. Marcus sudah menunggu anda diruang pertemua” Taecyeon hanya diam mendengar
ucapan sekertarisnya itu. Sesaat setelahnya ia bangkit dan melangkahkan kakinya
dengan angkuh. Well Taecyeon memang angkuh, dan sayangnya keangkuhannya itu membuat
semua orang memandang kagum padanya. Termasuk Mr. Marcus, seprang investor yang
sangat mengagumi keangkuhan sosok CEO Tae Grup dalam menjalankan perusahannya
hingga dia rela jauh-jauh datang dari
Amerika sana hanya untuk membujuk Taecyeon agar mau melibatkannya dalam mega
proyek yang akan sebentar lagi dibangun.
“hallo
Mr. Ok” ujar Mr. Marcus sambil mengulurkan tangannya dan disambut oleh tangan
kekar Taecyeon tanpa membalas ucapan orang didepannya itu. Memang begitulah
Taecyeon dingin, angkuh tetapi semua orang kagum padanya. “senang anda
meluangkan waktu untuk bertemu dengan saya Mr. Ok. Saya harap anda akan
melibatkan saya dalam mega proyek yang akan segera anda bangun”
“akan
saya pertimbangkan” Mr. Markus yang mendengarnya terlihat jelas bahwa dia
sangat bahagia mendengar jawaban Taecyeon. Siapa yang tidak mengharapkan dan
tidak bangga terlibat dalam setiap proyek yang dijalankan Tae grup yang selalu
menghasilkan keuntungan yang besar dan menjadikan usahnya akan menjadi usaha
yang unggulan. Apalagi proyek tersebut merupakan mega proyek yang dikerjakan
dalam skala besar. Mega proyek yang akan dijalankan Tae Grup adalah resort disuatu
pulau buatan yang akan menawarkan keindahan alam bawah laut yang ditumbuhi
karang-karang dan ikan yang hidup didalamnya. Bukan hanya menawarkan keindahan
alam bawah lautnya saja, tapi resort yang akan dibangun juga menawarkan
keindahan sunset atau sunrise yang bisa dinikmati dibibir pantai dengan laut
biru lepas dan pasir putihnya. Resort itu digadang-gadangkan sebagai surga
dunia yang sangat cocok untuk berbulan madu atau mengahbiskan waktu libur dengan
teman atau keluarga.
Ooo000ooo
“appa
pulang"
“appa…”
teriak seorang yeoja kecil yang berlari dari arah belakang rumah megahnya
diikuti dengan yeoja paruh baya dari belakang
Hap
“Ji
sudah mandi?” Tanya Taecyeon dengan nada hangatnya
“Ji
sudah mandi, Ji sudah makan, Ji tidak lewel, Ji tidak menyusahkan ahjuma lee,
ji tidak menyusahkan eomma, dan ji menjaga eomma dengan lee ahjuma” Taecyeon
tertawa mendengar penjelasan Ji Yeon~Yeoja 3tahun digendongannya
“hai..
apa hanya bertanya 1 pertanyaan kenapa Ji menjawabnya banyak sekali?” tanya
Taecyeon sambil menjawil gemas pipi cubby anaknya itu
“habis
appa selalu beltanya sepelti itu. Ji sudah bosan mendengal peltanyaan apa
sepelti itu telus tiap hali” celetohnya lagi membuat Taecyeon dan ahjuma lee
tersenyu senang mendengarnya ‘Ji sangat cerewet baby.. sama sepertimu’ bisik
Taecyeon dalam hati
“ahjuma
apa dia belum bangun?” ahjuma Lee hanya menggelang lemah mendengar pertanyaan tuan
yang sudah ia rawat semejak Taecyeon masih remaja sehingga ahjumma Lee tahu betul
kehidupan Taecyeon. Ahjumma Lee merasa
sedih saat menyaksikan yeoja yang sebagai semangat hidup tuannya itu masih
terbaring dengan nyaman diranjang kebesarannya. Lamunan ahjumma Lee terhenti
saat mendengar suara bass Taecyeon
“Ji
dengan ahjumma lee ya. Appa ingin menemui eommamu” Ji mengangguk dan meringsut
dari gendongan Taecyeon
“aku
titip Ji. Panggil aku saat makan malam” ahjumma Lee hanya mengangguk dan
menatap sendu tuannya yang perlahan melangkah kekamarnya
Ceklekk
Taecyeon
berjalan perlahan menuju ranjang king size yang sambil melepaskan jas mahal dan
dasinya
“Baby..
kau belum bangun? Hari sudah soreh kau tak ingin bangun dan melihat sunset
bersamaku?” tanya Taecyeon sendu sambil membelai lembut pipi cubby istrinya
“ahh…
ok ok mungkin kau harus mandi dulu agar kau terlihat lebih segar. Seharian ini
kau belum mandi membuatmu jelek dengan muka pucat itu baby.. cangkaman..”
Taecyeon berlalu masuk ke dalam kamar mandi mengambil handuk dan air hangat.
“Baby
kau tahu.. Ji Yeon cerewet sekali, sama sepertimu” Taecyeon menjeda ucapannya
sebentar sambil tetap mebersihkan tubuh istrinya dengan handuk yang sudah
dibasahi dengan air hangat yang ia bawa
“Baby..
bangunlah.. kau tidak ingin mendengar betapa cerewetnya anak kita heum? Jae
Yeon,, aku kesepian baby.. jebal irrona ha” Taecyeon sedikit terisak
mengucapkannya
“Baby..
bangunlah Jebal..” Taecyeon menyembunyikan wajahnya dicekungan leher istrinya
dan mendekap erat tubuh Jae
Yeon~istrinya yang masih betah berbaring diranjangnya. Tubuhnya semakin lama
semakin bergetar
“appa..”
tangan mungil menggoyangkan bahu Taecyeon membuat namja tersebut menghentikan
isakannya
“appa
kau menagis lagi.. appa sudah janji pada Ji tidak akan menangis lagi” Taecyeon
mendudukan Ji dipangkuannya
“Mianahae..
appa lupa Ji.”
“jangan
ulangi appa.. eomma akan sedih nanti” Taecyeon semakin mengeratkan pelukannya
pada yeoja kecil itu seolah mencari kekuatan dari yeoja didekapannya itu
“ayo
makan” setelah tenang Taecyeon membawa Ji Yeon menuju ruang makan, tak lupa
sebelum pergi Taecyeon mengecup mesrah bibir istrinya ‘manis’ dia tersenyu
sambil membelai lembut kepala istrinya yang tertidur itu
Makan
malam Taecyeon diwanai dengan celetohan-celetohan Ji Yeon yang membuat Taecyeon
sedikit terhibur. Setidaknya ia masih mempunyai alasan untuk bertahan hidup. Yah
demi putri kecinya dengan yeoja yang sangat ia cintai~Cho Jae Yeon.
Setelah
makan malam usai Taecyeon dan Ji Yeon bermain didepan ruang televisi. Segala permainan
mereka lakukan dari mulai membuat istana hingga main kejar-kejaran. Taecyeon menikmati
waktu kebersamaan dengan putrinya itu. Karna dari pagi hingga sore hari
Taecyeon disibukan dengan urusan kantor. Terkadang Taecyeon takut Ji Yeon
kurang kasih sayang, mau bagaimana lagi itu sudah menjadi tanggung jawab
Taecyeon.
“Ji
ayo masuk. Sudah malam, tidur”
“appa…
sebentar lagi ne.. Ji masih ingin bersama appa” rengek Ji Yeon sambil
bergelayut manja dilengan kekar Taecyeon
“ani..
appa akan menemani Ji sampai tertidur. Kaja” Ji hanya mengerucutkan bibir
mungilnya mendengarkan titah dari sang appa.
#Taecyeon
Jam sudah
menunjukan pukul 10 malam, Ji baru tidur 30 menit yang lalu. Entahlah akhir-akhir
ini dia tidur semakin malam. Mungkin benar dia masih merindukanku.
Kulangkahkan
kakiku menuju istriku ‘cantik’ bahkan saat tertidurpun kau tetap cantik Baby. Entahlah
sudah berapa ratus kali aku memuja kecantikan istriku ini. Beruntungnya aku…
“Baby…
kau masi belum ingin bangun heum?” kutopang kepalaku dengan tangan kanan agar
aku bisa memandang wajah cantik istriku
“Baby…
sebentar lagi mega proyek itu akan dilaksanakan. Maafkan aku, aku akan sering
meninggalkanmu dan Ji sendirian. Kau jangan marah tidur sendirian ne?”
“hahah
arra,, arrasoo.. cepatlah bangun, tidurlah dengan Ji. Aku tau kau tidak suka
ditinggal sendiri” aku masih bermonolog dengan istriku ini ‘ahh.. Baby tolong
bagun aku merindukanmu’
Flashback
“oppa..
kau dimana” Jae Yeon menangis disudut kamar tidurnya dengan menelungkupkan
kepalanya diantara kaki yang ia tekuk. Tubuhnya bergetar hebar saat tiba-tiba lampu mati
Brakk
“Baby..”
aku mendekap erat tubuh Jae Yeon yang masih bergetar itu
“ssuuttt…
baby hai ini aku.. jangan takut” aku mengelus rambut panjang Jae Yeon. Jae Yeon
pernah mengalami suatu trauma ditinggal sendirian dirumah oleh keluarganya,
tiba-tiba lampu padam mungkin karena konsleting listrik akhirnya rumah Jae Yeon
terbakar. Untunglah dia berhasil diselamatkan. Karna itulah Jae Yeon akan
menangis dan tubuhnya bergetar hebat saat lampu padam dan dia berada sendirian disebuah
ruangan.
“baby..”
aku memanggilnya tepat didepan telinganya dan untunglah dia merespon. Perlahan Jae
Yeon menatapku dengan mata yang masih mengeluarkan air mata.
“oppa..
aku takut..”
“aku
disini baby… tenanglah” Jae Yeon mengeratkan pelukannya padaku. Perlahan pelukan
Jae Yeon melonggar saat kulihat dia sudah tertidur. ‘mungkin dia lelah’
Flashback
and
“baby
aku takut saat nanti kau bangun rumah sedang mati lampu. Aku tak ingin kau
ketakuan sendirian.. bangunlah baby,, jebal agar kau dan Ji bisa ikut denganku
nanti”
“Baby
aku merindukanmu”
Tes..
“aku
kesepian tanpamu Baby.. aku butuh kamu disisiku hiks.. baby.. mianhae.. jebal
irrona baby.. hiks.. baby jangan hokum aku seperti ini.. Baby mian.. mianhae”
tangisku semakin menjadi saat aku mengingat lagi kesalahanku 3 tahun lalu,
kesalahan terbesarku hingga orang yang aku cintai ini tak ingin melihatku lagi.
“jebal
baby… aku takut.. jangan pergi” aku masih menangis sambil mendekap erat tubuh
mungil istriku. Semakin hari istriku semakin kurus dan tarikan nafasnya semakin
lemah. Itu membuatku takut ‘jangan tinggalkan aku.. aku butuh kau disisiku Jae
Yeon-ah.. aku ingin kita membesarkan anak kita berdua. Jebal mianhae’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar